![]() |
Legenda Festival Chong Yang - cultural-china.com images |
Pada suatu hari, seluruh kampung Huan Jing terkena musibah.
Banyak orang terserang penyakit demam tinggi
hingga tak lama kemudian telah merenggut banyak jiwa, termasuk putra dan
kedua orangtuanya. Huan Jing sungguh sangat sedih. Akhirnya dapat diketahui bahwa
wabah penyakit tersebut berasal dari
makhluk jahat penyebar penyakit. Makhluk jahat itu bernama Wen Mo (瘟魔).Makhluk ini tinggal di sungai Ru He. Pada setiap
kemunculan makhluk ini, maka akan terjadi wabah penyakit.
Setelah mengetahui hal ini, Huan Jing bertekad untuk
membasmi makhluk jahat yang telah mendatangkan malapetaka. Huan Jing berangkat
untuk berguru kepada seorang dewa yang
memiliki kesaktian tinggi. Dewa ini bernama Fei Chang Fang yang tinggal di
Gunung sebelah Tenggara.
Penuh perjuangan dengan melintasi banyak rintangan baik
menyebrang sungai, mendaki gunung tinggi nan terjal, tanpa peduli siang maupun
malam, hujan dan terik matahari, Huan Jing tetap berjalan terus mencari Sang
Dewa.
Pada suatu hari, ketika duduk melepas lelah, tiba-tiba ada
seekor bangau yang terbang dan berdiri di atas batu tak jauh dari tempat duduk
Huan Jing. Sang Bangau berulang kali mengangguk-anggukkan kepala kepadanya.
Kemudian terbang kembali, namun turun lagi sambil menganggukkan kepala kembali.
Huan Jing pun tergerak untuk berjalan mengikuti Sang Bangau.
Tak lama berjalan mengikuti Sang Bangau, Huan Jing sampai di sebuah gubuk yang terpampang
tulisan “ Gubuk Fei Chang Fang”. Huan Jing sungguh terkejut bercampur gembira.
Segera ia mengetuk pintu, namun tak ada yang membuka. 3 hari berturut-turut
tanpa ada yang membukakan pintu. Bahkan dari dalam tidak terdengar suara
sedikitpun. Keesokan hari, barulah pintu terbuka. Tampaklah seorang Kakek
dengan rambut dan jenggot yang telah
memutih. Ia mempersilahkan Huan Jing masuk . Sang Kakek Dewa telah tahu maksud
kedatangan Huan Jing. Sang Kakek ingin
mengajarkan ilmu untuk dapat menumpas makhluk jahat.
Sang Kakek Dewa terlebih dahulu mewariskan sebuah Pedang Naga Hijau. Setiap hari dengan tekun, Huan
Jing berlatih kung fu, teknik pedang dan merapal mantera-mantera sakti.
Satu tahun pun telah berlalu. Sang Kakek Dewa memanggil Huan
Jing dan menyampaikan sebuah amanat penting. Pada tanggal 9 bulan 9 penanggalan
Imlek, makhluk jahat akan muncul kembali untuk mengganggu rakyat. Huan Jing
diminta untuk segera kembali dan menumpas makhluk tersebut.
Huan Jing pun menyanggupi dan yakin akan mampu mengalahkan
makhluk jahat. Sebelum berangkat, Sang Kakek Dewa berpesan agar sebelum
matahari terbit, seluruh penduduk telah meninggalkan rumah dan segera naik
mendaki ke tempat yang tinggi untuk menghindari malapetaka. Ada 2 macam bekal
yang dititipkan Sang Kakek yaitu satu kantung “ Zhuyu” dan satu guci “Arak Chrysanthemum”.
Seluruh penduduk harus meminum arak dan menyimpan sedikit Zhuyu di baju.
Arak Chrysanthemum bisa menangkal berbagai macam penyakit,
sedangkan Zhuyu yang harum, mampu
membuat makhluk jahat menjadi enggan untuk mendekat. Papar Sang Kakek Dewa Fei
Chang Fang panjang lebar.
Agar cepat mencapai tujuan, Huan Jing berangkat dengan
menaiki Sang Bangau. Segera sesampai di kampung halaman, Huan Jing menghimpun
penduduk untuk melaksanakan seperti apa yang telah dipesan oleh Sang Kakek Dewa.
Keesokan hari, semua penduduk telah mendaki gunung. Huan
Jing menunggu seorang diri , kedatangan makhluk jahat di perkampungan.
Siang hari, Sang Makhluk Jahat benar-benar muncul dari
sungai. Sang Makhluk heran dengan kondisi kampung yang sepi. Setelah melihat situasi
sekitar, baru terlihat jika para penduduk ada di gunung. Ketika bermaksud
mendekat, Sang makhluk menjadi urung niat. Tercium aroma Zhuyu yang menyengat
penciumannya.
![]() |
Festival Chong Yang Menikmati Alam Pegunungan - traditions.cultural-china.com images |
Sang makhluk kembali mencari penduduk yang mana masih
tertinggal di perkampungan. Ketika mencari, bertemulah ia dengan Huan Jing. Muncul
keinginan yang kuat Sang Makhluk Jahat untuk memakan Huan Jing. Hal ini membuat
Sang Makhluk menjadi lengah dan berhasil dikalahkan oleh Huan Jing.
Para penduduk sangat senang dan gembira atas keberhasilan
Huan Jing menumpas Sang Makhluk Jahat.Akhirnya,
para penduduk dapat kembali ke rumah masing-masing dengan penuh
kegembiraan dan menjalani hidup dengan aman, damai serta tenteram. )…(
Vau-G/www.bapang007.blogspot.com)
Referensi:
1.
^ Husen TKS, Cerita Rakyat dalam Masyarakat
Tionghoa, Penerbit Tekad Mandiri, 2013.
2.
^ Asal
Usul Festival Chong Yang (Chong Yang Jie), http://dinaviriya.com/legenda-cerita-asal-usul-festival-chong-yang-jie/,
dinaviriya, diakses 1 Desember 2015, Jam 19.30 WIB.
ijin copy yah kak
ReplyDeletecasing sosis