Festival Chong Yang - kaleidoscope.cultural-china.com images |
Asal Mula
Festival
Menurut kitab klasik I-Ching atau Kitab Perubahan, angka “6”
mewakili karakter Yin yang berarti feminim dan dingin sedangkan angka “9”
mewakili karakter Yang yang berarti maskulin dan panas. Sehingga tanggal 9
bulan 9 adalah hari dimana “hawa” panas menjadi 2 kali lipat. Hal ini dipercaya
dapat menyebabkan banyak bencana dan penyakit. Untuk menghindari bencana, orang-
orang keluar rumah, pergi mendaki gunung dan libur dari aktivitas sehari-hari.
Untuk menjaga kesehatan dilakukan ritual minum teh dan arak dari bunga chrysanthemum.
Sehingga festival ini pun dikenal pula dengan Festival Mendaki Ketinggian dan
Festival Chrysanthemum.
Mendaki
Gunung dan Menikmati Alam
Zaman dahulu, orang telah mendaki gunung untuk berburu binatang.
Seiring waktu, kegiatan ini menjadi hiburan untuk menikmati alam dengan cuaca
yang sejuk dan cerah pada awal bulan 9 kalender Imlek dimana masih dalam
suasana musim gugur sebelum memasuki musim dingin. Mereka juga menggunakan
kesempatan ini untuk mencari tanaman obat pegunungan sebagai persiapan di musim
dingin. Kegiatan mendaki gunung ini juga memberikan manfaat kesehatan bagi
tubuh. Menurut literatur kuno, kegiatan mendaki untuk menghindari bencana ini
telah menghasilkan banyak puisi-puisi terkenal.
- Puisi “ Mengingat Saudara-Saudara
Shandong-ku “ (九月九日憶山東兄弟) oleh Wang Wei (王維) – Seorang penyair dari Dinasti Tang
dú zài yì xiāng wéi yì kè
每逢佳節倍思親。
měi féng jiā jié bèi sī qīn
遙知兄弟登高處,
yáo zhī xiōng dì dēng gāo chù
遍插茱萸少一人。
biàn chā zhū yú shǎo yī rén
Sebagai orang asing yang kesepian di tanah asing,
Setiap liburan,muncul rasa rindu akan kampung halaman-ku.
Walau jauh, saya tahu bahwa saudara-saudaraku telah mencapai puncak;
Mereka mengenakan Zhuyu, tapi salah satu dari mereka ada yang tidak hadir.
-
Puisi yang ditulis oleh Tao Yuanming pada festival Chong Yang
The myriad
transformations
unravel
one another
And human
life
how should
it not be hard?
From
ancient times
there was
none but had to die,
Remembering
this
scorches
my very heart.
What is
there I can do
to assuage
this mood?
Only enjoy
myself
drinking
my unstrained wine.
I do not
know
about a
thousand years,
Rather let
me make
this
morning last forever.
“ When autumn
comes on Double Ninth Festival, / my flower [the chrysanthemum] will bloom and
all others perish. / When the sky-reaching fragrance [of the chrysanthemum]
permeates Chang'an, / the whole city will be clothed in golden armour.
“
Puisi di
atas merupakan bagian dari puisi yang ditulis oleh Kaisar Hung Chao
dari dinasti Qi pada saat berperang menentang kekuasaan dinasti Tang.
Menjaga
Kesehatan
Dipercaya bahwa hari ini adalah hari yang banyak penyakit, orang
tiongkok kuno melakukan ritual minum teh dan arak bunga chrysanthemum. Konon
orang pertama yang memperkenalkan ritual menikmati minum arak chrysanthemum
adalah sang penyair Tao Yuanming pada waktu Dinasti Jin. Pada saat festival,
banyak puisi-puisi terkenal dihasilkannya. Orang-orang pun mulai mengikuti
ritual minum arak bunga chrysanthemum. Bunga ini juga memiliki khasiat untuk
meredakan panas dalam, tekanan darah tinggi, diabetes tipe 2, sakit kepala dan
lain-lain. Dalam tradisi Tionghoa, bunga ini termasuk dalam bunga “ Empat
Bangsawan” yaitu bunga yang memiliki
karakter khusus. Bunga ini memiliki daya tahan ketika cuaca yang sangat dingin
dan tetap mampu mekar dengan indah.
Bunga Chrysanthemum - www.cits.net images |
Diibaratkan dengan orang yang tegar
menghadapi penderitaan dan cobaan dalam
hidupnya. Sehingga bunga chrysanthemum adalah lambang keteguhan dan kekuatan. Bunga
ini dijuluki “Teman Memperpanjang Usia” yang membuat para kaum lansia semakin gemar
mengkonsumsinya . Saat ini, teh chrysanthemum
telah menjadi salah satu jenis teh Tiongkok yang populer.
Kegiatan memetik tanaman Zhuyu Yang ( 茱萸 - Cornus Officinalis) yang digunakan untuk pengobatan berbagai
macam penyakit, menyematkannya di baju
dan rambut dan menggantung di dalam dan di luar rumah.
Kue
Festival Chong Yang
Pada hari ini, orang akan memakan Chong Yang Gao (糕 - Kue) . Dalam bahasa mandarin, “Gao”
memiliki pelafalan yang sama dengan “Ketinggian - 高”. Adanya
harapan dengan memakan kue ini, terjadi peningkatan dalam berbagai bidang
kehidupan. Kue Chong Yang dikenal pula
dengan sebutan Kue Bunga, Kue Crysanthemum atau ada pula menyebut dengan Kue 5
Warna. Tidak ada bentuk spesifik dari kue ini, namun rata-rata memiliki 9 lapisan.
Kue Chong Yang - kaleidoscope.cultural-china.com images |
Legenda
Festival Chong Yang
Pada zaman Dinasti Han Timur, di sungai Ru He (汝河) terdapat makhluk jahat bernama Wen Mo
(瘟魔) yang
memiliki kemampuan untuk menyebarkan penyakit. Setiap kali muncul, banyak
penduduk yang jatuh sakit bahkan sampai meninggal dunia. Melihat keadaan yang
memperihatinkan ini, ada seorang pemuda bernama Huan Jing yang bertekad untuk
mengalahkan Wen Mo. Setelah berhasil belajar kepada seorang Dewa bernama Fei
Chang Fang yang tinggal di Gunung sebelah Tenggara, akhirnya pada tanggal 9
bulan 9 , Huan Jing berhasil mengalahkan Wen Mo.
Kemenangan Huan Jing atas
makhluk jahat ini kemudian dirayakan oleh rakyat sebagai awal mula festival
Chong Yang.
Di Indonesia khususnya di daerah Bangka, acara festival Chong Yang
ini belum dirayakan. Namun ada perayaan yang jatuh pada tanggal 9 bulan 9 yang
dirayakan di Indonesia yaitu Hari
Kebesaran Dewa Ne Zha (Panglima Altar Utama) dan Xuan Tian
Shang Di (Dewa Langit Utara)…( Vau-G/www.bapang007.blogspot.com (last updated 12 Desember 2015
)
)
Referensi:
1.
^ Christine dkk, 5000 Tahun Ensiklopedia
Tionghoa 1, Penerbit St. Dominic Publishing, 2015.
2.
^ Husen TKS, Cerita Rakyat dalam Masyarakat
Tionghoa, Penerbit Tekad Mandiri, 2013.
3.
^ Goh Pei Ki, Origins of Chinese Festivals –
Asal Mula Festival Cina, PT. Media Elex Komputindo, Jakarta, 1997.
4.
^ Double Ninth Festival, http://www.china.org.cn/english/features/Festivals/78310.htm,
Traditional Chinese Festivals, diakses 30 November 2015, Jam 21.00 WIB.
5.
^ Double Ninth Festival, https://en.wikipedia.org/wiki/Double_Ninth_Festival,
en.wikipedia. org, diakses 30 November 2015, Jam 20.30 WIB.
6.
^ Double Ninth Festival, http://www.chinahighlights.com/festivals/the-double-ninth-festival.htm,
China Highlights, diakses 30 November 2015, Jam 20.45 WIB.
7.
^ 8 Festival Budaya Orang Tionghao, http://www.tionghoa.info/8-festival-budaya-orang-tionghoa/
, tionghoa.info, diakses 1 Desember 2015, Jam 19.30 WIB.
8.
^ Asal Usul Festival Chong Yang (Chong Yang
Jie), http://dinaviriya.com/legenda-cerita-asal-usul-festival-chong-yang-jie/,
dinaviriya, diakses 1 Desember 2015, Jam 19.30 WIB.
9.
^ Tao Yuanming, https://en.wikipedia.org/wiki/Tao_Yuanming,
en.wikipedia.org, diakses 4 Desember 2015, Jam 12.10 WIB.
10.
^ Festival Chong Yang ( Double Ninth
Festival), http://www.aspertina.org/artikel/catatan-acara/2015/10/19/festival-chong-yang-%28-double-ninth-festival%29/,
Asosiasi Peranakan Tionghoa Indonesia, diakses 1 Desember 2015, Jam 20.00 WIB.
11.
^ Memperingati Hari Kebesaran/Sejit Dewa Dewi,
http://kebajikandalamkehidupan.blogspot.co.id/2014/09/hari-memperingati-kebesaransejit-dewa.html,
Kebajikan (De), diakses 1 Desember 2015, Jam 20.45 WIB.
12.
^ Festival Bunga Chrisan Chongyang Jie重阳节, http://tradisitridharma.blogspot.co.id/,
Serba-Serbi Tridharma, diakses 1 Desember 2015, Jam 21.00 WIB.
No comments:
Post a Comment