Tuesday 15 December 2015

Festival Dong Zhi - Festival Musim Dingin


Tang Yuan - genyong988.blogspot.com images
Festival Dong Zhi (冬至)secara harafiah  berarti Dong - Musim Dingin; Zhi – Paling/Sangat,  adalah festival yang merayakan hari dengan siang paling pendek dan malam yang paling panjang dalam sepanjang tahun. Diperingati pada tanggal 12 bulan sebelas penanggalan Imlek ( sekitar tanggal 22 Desember penanggalan Masehi). Festival Dong Zhi dikenal pula dengan Winter Solstice – Festival Titik Terendah Matahari di Musim Dingin
 
Asal mula festival ini dapat dilihat dari filosofi Yin dan Yang, keseimbangan  dan keharmonisan alam semesta.  “Yang“ adalah simbol  panas dan positif sedangkan “ Yin” adalah dingin dan  negatif. Pada posisi titik balik musim dingin ke musim semi,  energi Yin (dingin) mulai berangsur-angsur melemah dan sebaliknya energi Yang berangsur menguat. Setelah festival Dong Zhi, siang hari akan kembali berangsur-angsur menjadi semakin panjang dimana ini memiliki makna semakin banyak energi positif yang mengalir masuk. Terwakili  dalam simbol heksagram fu (復- Kembali)  di dalam I-Ching. Hal inilah yang membuat sangat istimewa  untuk dirayakan.

Tiongkok kuno membagi satu tahun menjadi 24 Jie Qie (Iklim dan Musim). Satu Jie Qie terdiri dari 15 hari yang sekaligus menjadi penanda perubahan iklim. Dong Zhi ditetapkan sebagai awal dari siklus perputaran Jie Qi dalam setahun. Pada Dinasti Shang, Zhou hingga Qin, festival Dong Zhi telah dianggap sebagai awal tahun baru.

Dinasti Han ( 202 SM - 220 M), Dong Zhi dirayakan sebagai festival musim dingin (Dong Jie - )  dan menjadi hari libur. Semua instansi pemerintahan dan aktivitas perdagangan ditiadakan. Gerbang perbatasan pun sampai ditutup. Inilah waktu bagi semua orang untuk beristirahat dan saling kunjung-mengunjungi untuk meningkatkan rasa kekeluargaan.

Baru pada Dinasti Tang dan Song, Dong Zhi merupakan hari sembahyang leluhur. Untuk Kaisar diadakan sembahyang khusus kepada Langit. Dalam “Qing Jia Lu – Catatan Dinasti Qing”, festival Dong Zhi memiliki kedudukan yang sama penting dengan festival Tahun Baru Imlek.

Dong Zhi merupakan waktu untuk seluruh keluarga untuk berkumpul  bersama . Daerah Tiongkok bagian selatan disajikan hidangan khas berupa Tang Yuan (湯圓). Kue berbentuk bola yang terbuat dari tepung ketan. Ada yang  polos ada pula yang berisi kacang merah. Beberapa diberi warna seperti merah, hijau, kuning dan lain-lain. 

Setiap anggota keluarga akan menerima satu butir Tang Yuan yang berukuran besar ditambah dengan beberapa ukuran kecil.  Tidak lupa disajikan dengan campuran kuah manis. Sebagai pelengkap terdapat minuman arak dari hasil fermentasi beras .  Tang Yuan juga memiliki makna persatuan dan keharmonisan keluarga. “Yuan” yang berarti bulat melambangkan kesempurnaan. Bentuknya yang bulat juga melambangkan “ bulatnya langit” ( Tjoa Tjoe Koan: Hari Raja Orang Tjina; Djakarta; 1887). Tang Yuan dapat dilafalkan sebagai   “Tuanyuan“ yang berarti reuni keluarga.

Ada pepatah yang berbunyi, “Tidak memakan pil emas, tidak memakan pil perak, tidak bertambah satu tahun.”. Memiliki makna, bagi orang yang memakan Tang Yuan akan bertambah umur satu tahun sebagai suatu harapan agar panjang umur.

Berbeda dengan daerah Tiongkok bagian utara, menyajikan pangsit. Dipercaya dengan memakan pangsit berbentuk telinga manusia akan menghindarkan telinga dari bahaya kebekuan akibat cuaca yang dingin. 

Legenda Hidangan Festival Dong Zhi
-          Tang Yuan
A.      Kisah Versi Pertama
Pada zaman dahulu, hiduplah seorang pemuda yang menjadi seorang tabib bersama ibunya. Suatu hari ia pergi ke hutan untuk mencari obat-obatan. Namun tanpa sengaja, ada sejenis tanaman racun yang mengenai kedua matanya hingga mengakibatkan kebutaan. Seseorang menolong tabib ini kembali ke rumah. Ibunya yang sudah tua, menjadi kasihan melihat keadaan puteranya ini.
Demi rasa sayang, Sang Ibu merelakan kedua matanya untuk anaknya. Sebagai bentuk rasa bhakti dan terimakasih terhadap kasih sayang Sang Ibu yang begitu besar, Sang Tabib membuat Tang Yuan untuk memperingati peristiwa ini.
B.      Kisah Versi Kedua
Di daerah Jiang Nan, pada festival Dong Zhi, semua anggota berkumpul menikmati makanan yang terbuat dari tepung ketan berisi kacang merah. Tradisi tersebut berasal dari cerita seorang  yang bermarga Gong Gong (共工). Memiliki seorang putera yang jahat dan sering menggangu keamanan para penduduk. Puteranya yang jahat meninggal dunia di hari Dong Zhi dan menjadi Setan Penyakit yang senantiasa mengganggu para penduduk. Sehingga untuk menakuti Setan Penyakit, penduduk membuat kue dari tepung ketan yang berisi kacang merah. Para penduduk memakan kue ini untuk menakuti Setan Penyakit dan berharap pula menjadi sehat.

-          Pangsit Berbentuk Telinga

Pangsit bentuk Telinga - kaleidoscope.cultural-china.com images
A.      Versi Kisah Pertama
Di Tiongkok Utara, ada seorang dokter terkenal bernama Zhang Zhongjing dari Dinasti Han. Pada suatu musim dingin, ia melihat ada orang miskin yang hidupnya sangat menderita hingga telinga hampir membeku. Ia sangat bersimpati, dan meminta muridnya untuk memasak daging domba dengan campuran rempah-rempah dan obat-obatan. Daging tersebut dibungkus dengan tepung berbentuk telinga. Setelah mengkonsumsi itu, perlahan-lahan tubuh menjadi hangat dan orang tersebut dapat sehat kembali. Zhang menamakan makanan itu sebagai "qùhán jiāoěr tāng" (祛寒嬌耳湯) atau sup pangsit yang menghilangkan dingin. Semenjak itu, telah menjadi tradisi untuk makan pangsit berbentuk telinga pada festival Dong Zhi.
B.      Versi Kisah Kedua
Pada masa Dinasti Han, Suku Xiong Nu yang berada di Tiongkok bagian utara sering menggangu keamanan di perbatasan. Mereka melakukan perampasan harta rakyat dan merebut beberapa wilayah Dinasti Han. Rakyat menjadi tidak tenang. Suku ini dipimpin oleh Marga Hun (浑) dan Marga Tun (屯). Sebagai bentuk penolakan, rakyat membuat sejenis makanan berbentuk tanduk dan disi daging. Diberi nama Hun Tun (馄饨) yang berarti Pangsit. Hun Tun memiliki nada yang sama dengan nama marga kedua pemimpin Xiong Nu. Memakan Hun Tun ( pangsit) memiliki arti memakan kedua pemimpin Xiong Nu. Rakyat terus berdoa agar  hidup mereka kembali tenang dan damai. Makanan ini diciptakan pada hari Dong Zhi. Sehingga setiap perayaan Dong Zhi, setiap anggota keluarga turut memakan Hun Tun (pangsit).


Kebiasaan Unik Festival Dong Zhi

Laju kehidupan modern yang berubah begitu cepat dan super sibuk, membuat beberapa kebiasaan telah terlupakan. Namun beberapa hal masih ada yang diwariskan seperti lagu “Nines of Winter – 9 Siklus Musim Dingin “ yang menggambarkan 81 hari jarak waktu antara festival Dong Zhi (musim dingin) sampai dengan datangnya musim semi. Dibagi ke dalam 9 siklus waktu. Satu siklus terdiri dari 9 hari. Inilah cuplikan lagu “Nines of Winter”

So cold are the first and second Nines
That we do not dare hold out our hands.
During Nines three and four
Water freezes, on ice we go
In the fifth and sixth Nines are to be seen
On the far bank of the river, the willows green
The rivers thaw during the seventh Nine
In the eighth we welcome the wild geese,
Winter sees an end in the last Nine days,
When blossoms and flowers smile in spring

Ada suatu kebiasaan unik pada waktu melewati musim dingin. Salah satunya membuat lukisan menyambut musim semi. Dimulai saat festival Dong Zhi, orang menggantung sebuah lukisan yang sedang dikerjakan. Berisi gambar pohon plum dengan 81 bunga yang belum diwarnai. Setiap hari, satu buah bunga diwarnai dengan warna merah. Tibalah saat musim semi, lukisan tersebut telah selesai bertepatan dengan bunga-bunga di luar yang telah bermekaran.

Kegiatan lainnya adalah menulis kaligrafi. Menulis sebuah puisi pada sebuah gulungan kertas yang tergantung di dinding. Tulisan ini berupa bait-bait yang menggambarkan berlalunya musim dingin. Bait ini ditulis dalam bentuk pohon willow yang merunduk. Seperti hendak meratapi musim dingin yang sedang berlangsung dan persiapan menyosong tibanya musim semi. Dalam  tulisan terdiri dari 9 karakter, dengan tiap karakter terdiri dari 9 goresan. Hal ini bertujuan untuk melatih anak-anak untuk menulis satu goresan setiap hari. Ini sangat bagus untuk memperkenalkan cara menulis kaligrafi sekaligus melatih kesabaran.


Tahukah Anda?

A.      Tahun 2013, Tahun Terdingin di Tiongkok

Pada awal tahun 2013, rata-rata suhu di bulan Januari menjadi tahun terdingin selama kurun waktu 28 tahun terakhir. Di wilayah Timur Laut Tiongkok suhu rata-rata menurun menjadi −15.3 °C (4.5 °F), dan menjadi rekor terdingin selama 43 tahun terakhir. Sedangkan di area Utara-pun menjadi -7,4 ° C (18,7 ° F). Temperatur yang turun drastis mengakibatkan 1000 kapal terjebak dalam es di Laizhou Bay.

Di Provinsi Sichuan, sekitar 1000 turis terdampar di sebuah tempat wisata pegunungan karena es yang terbentuk menjadikan jalan terlalu licin dan berbahaya.

B.      Festival Pahatan Salju dan Es Internasional di Harbin

Festival Pahatan Salju dan Es Internasional di Harbin - wikipedia.org images
Festival Tahunan Pahatan Salju dan Es Internasional di Harbin (冰雪 - Hā'ěrbīn Guójì Bīngxuě Jié ) merupakan festival musim dingin yang dilangsungkan di Harbin, Heilongjiang, Tiongkok. Harbin yang terletak di Timur Laut Tiongkok memiliki suhu rata-rata saat musim dingin di  –16.8 °C (1.8 °F). Setiap tahun, festival ini berlangsung dari tanggal 5 Januari sampai dengan 25 Februari dan telah menjadi festival salju dan es terbesar di dunia.

Festival ini bermula  dari pertunjukan lentera es tradisional dan pesta kebun yang berlangsung di musim dingin pada tahun 1963. Namun sempat terhenti dan kembali mulai menjadi acara tahunan sejak tahun 1985.

Tahun 2007, festival ini menampilkan patung dengan tema  Kanada. Memperoleh pengakuan rekor Guinness untuk patung salju terbesar di dunia dengan panjang 250 m dan tinggi 8,5 m. Berisi komposisi “Air Terjun Niagara” dan “ Selat Bering.

Tahun 2015, perhelatan festival ke 31 mengambil tema  “ Es Salju Harbin, Impian Tiongkok yang Mempesona” dengan upacara pembukaan berupa kembang api, lentera es,  pameran dan kompetisi patung salju, dan beberapa acara lainnya. Berlangsung dari tanggal 22 Desember 2014 sampai dengan Maret 2015.

Festival Es Harbin 2016 direncanakan berlangsung dari tanggal 5 Januari sampai dengan 25 Februari 2016. Pengunjung dapat memperoleh informasi di http://www.icefestivalharbin.com...(Vau-G/www.bapang007.blogspot.com) -  ( Last updated tanggal 22 Desember 2015)

Referensi:
1.          ^ Christine dkk, 5000 Tahun Ensiklopedia Tionghoa 1, Penerbit St. Dominic Publishing, 2015
2.          ^ Nio Joe Lan, Peradaban Tionghoa Selajang Pandang, Penerbit Keng Po, Jakarta, 1961.
3.          ^ Rika Theo dan Fennie Lie, Kisah Kultur dan Tradisi Tionghoa Bangka, Penerbit Buku Kompas, Jakarta, 2014.
4.          ^ Dongzhi Festival, https://en.wikipedia.org/wiki/Dongzhi_Festival, wikipedia.org, Diakses  tanggal 12 Desember 2015, Jam 21.00 WIB.
5.          ^ Winter Solstice Festival, http://www.yourchineseastrology.com/holidays/winter-solstice-festival/, Your Chinese Astrology, Diakses tanggal 12 Desember 2015, Jam 23.00 WIB.
6.          ^ Tang Chue Atau Tung Che Atau Onde, http://chineseculturezone.blogspot.co.id/2010/12/tang-chue-atau-tung-che-atau-onde.html, Chinese Culture Zone中國文化區, Diakses tanggal 12 Desember 2015, Jam 21.30 WIB.
7.          ^ Festival Dong Zhi Dan Cerita Asal Usulnya, http://www.palupibangka.com/2015/11/festival-dong-zhi-dan-cerita-asal-usulnya/, Radio Palupi Bangka, Diakses tanggal 12 Desember 2015, Jam 21.45 WIB
8.          ^ 2013 extreme weather events, https://en.wikipedia.org/wiki/2013_extreme_weather_events#China, wikipedia.org, Diakses  tanggal 13 Desember 2015, Jam 19.15 WIB.
9.          ^ Harbin International Ice and Snow Sculpture Festival, https://en.wikipedia.org/wiki/Harbin_International_Ice_and_Snow_Sculpture_Festival, wikipedia.org, Diakses tanggal 13 Desember 2015, Jam 19.15 WIB.
10.      ^ Winter Solstice, http://chineseculture.about.com/library/weekly/aa122200a.htm, about.com, Diakses tanggal 13 Desember 2015, Jam 21.45 WIB.
11.      ^ Dongzhi: Chinese Traditions of the Winter Solstice, http://www.theepochtimes.com/n3/1159197-dongzhi-chinese-traditions-of-the-winter-solstice/, Epoch Times, Diakses tanggal 13 Desember 2015, Jam 22.00 WIB.


1 comment: