![]() |
Tang Yuan - www.seriouseats.com images |
Tang
Yuan (汤圆) adalah makanan yang terbuat dari tepung ketan yang dicampur dengan
sedikit air, dibentuk seperti bola, direbus dan disajikan dengan kuah manis.
Ada yang berukuran kecil dan besar, diberi isi maupun tanpa isi. Biasa
dikonsumsi pada waktu perayaan Dong Zhi dan Festival Lampion. Bahkan dijadikan
makanan penutup pada acara pernikahan tradisional Tiongkok. Beberapa acara kumpul-kumpul
keluarga menyajikan Tang Yuan sebagai simbol persatuan (secara pelafalan
memiliki kesamaan dengan tuányuán
-团圆- reuni keluarga).
Berdasarkan
catatan sejarah, ada beberapa nama yang digunakan merujuk pada Tang Yuan. Pada Dinasti Ming, Tang
Yuan dikenal dengan “Yuan Xiao -元宵“ . Sampai sekarang masih digunakan di daerah Tiongkok
bagian utara. Memiliki arti “Malam Pertama” merujuk pada bulan purnama pertama setelah
Tahun Baru Imlek.
Di
daerah Tiongkok bagian selatan, mereka menyebutnya Tang Yuan atau Tang Tuan.
Hal ini berkaitan dengan aturan selama pemerintahan Yuan Shikai ( 1912 -1916)
dimana nama Yuan Xiao yang pelafalannya identik dengan “ Menyingkirkan Yuan (袁消)untuk
diganti menjadi Tang Yuan yang memiliki arti “bola bulat dalam sup”.
Penamaan
Tang Yuan yang lebih populer di daerah Tiongkok bagian Selatan dimana memiliki
isi yang lebih manis. Isinya dapat berupa:
-
- Pasta coklat ( mentega yang dicampur dengan bubuk
coklat dan diaduk sampai rata)
-
- Permen gula tebu.
-
- Manisan buah
-
- Pasta biji wijen ( biji wijen hitam yang
ditumbuk dan dicampur gula dan lemak)
![]() |
Tang Yuan isi Kacang Merah - www.rotinrice.com images |
- -
Pasta kacang merah
-
- Kacang tumbuk ( selai kacang ) dicampur gula.
Tang
Yuan dibuat dengan adonan tepung ketan yang dibentuk seperti bola, kemudian
diisi.
Sedangkan
penamaan Yuan Xiao di daerah Tiongkok bagian Utara, lebih menyukai rasa yang
asin dengan isi berupa daging giling dan sayuran. Terdapat perbedaan cara
membuat Yuan Xiao, dengan memadatkan isi hingga berbentuk bulat. Kemudian
digulirkan diatas keranjang yang telah diisi tepung ketan. Sambil terus
memerciki dengan air hingga berbentuk bola. Biasanya ukuran Tang Yuan daerah
Tiongkok Selatan dibuat lebih besar dibandingkan dengan daerah Tiongkok Utara.
Baik
keluarga di daratan Tiongkok maupun di
luar negeri, Tang Yuan dinikmati bersama dengan keluarga. Bentuk Tang Yuan yang
bundar, melambangkan kebersamaan dalam keluarga
Komposisi dan penyajian
Meskipun
Tang Yuan pada awalnya dikonsumsi hanya pada saat festival Dong Zhi, sekarang
telah menjadi jajanan yang dapat dengan mudah dikonsumsi sepanjang tahun.
Secara tradisional Tang Yuan berwarna putih, Pada saat ini, untuk menarik
konsumen, penjual memberi warna dan rasa berbeda. Misalnya ada rasa coklat,
kentang lumat, dan pasta labu kuning.
Penyajian
Tang Yuan direbus dalam air, kemudian disajikan dengan kuah.
Tang Yuan yang telah diisi manis disajikan dengan kuah jahe. Untuk yang tanpa
isi disajikan dengan sup manis. Beberapa jenis sup yang umum yaitu:
-
- Sup kacang merah
-
- Sup biji wijen hitam
-
- Air gula
-
- Jiuniang ( fermentasi ketan )- ( 醪糟
atau 酒釀)
Tang
Yuan di Berbagai Negara
Vietnam
Vietnam Selatan, memiliki makanan yang sejenis
dengan nama chè
xôi nước disajikan dengan cairan manis yang disertai
parutan jahe. Sedangkan di Vietnam Utara, ada
bánh trôi nước dan bánh chay. Untuk bánh chay
disajikan dengan santan.
Filipina
Di Filipina, kita dapat menemui Ginataang
bilo-bilò yang disajikan dengan santan. Terkadang disajikan pula dengan sabà,
tepung tapioka dan kentang manis.
Indonesia
Di
Indonesia, Tang Yuan dikenal dengan nama Onde-onde. Dimana telah bercampur
dengan kebudayaan dan selera masing-masing daerah. Cara pembuatan memiliki
kemiripan dengan penduduk Tiongkok bagian Selatan. Secara umum diisi dengan
kacang manis tumbuk dan disajikan dengan air jahe.
![]() |
Wedang Ronde - httpbaltyra.com images |
Di
Jawa, dikenal dengan nama Wedang Ronde. Minuman tradisional dari Jawa. Dalam
bahasa Jawa, “Wedang” berarti minuman. Sedangkan “Ronde” adalah adonan yang
terdiri dari campuran tepung beras dan gula merah. Dibentuk menjadi bulat dan
diisi dengan kacang tumbuk. Adonan ronde dibentuk dengan mencelup ke dalam air
jahe panas bercampur daun serai. Dalam penyajian, ronde dicampur air jahe
ditambah pelengkap berupa kolang-kaling, irisan roti, agar-agar dan kacang
tanah goreng tanpa kulit. Minuman ini cocok dikonsumsi pada saat di musim
penghujan. Dapat menghangatkan badan dan meningkatkan stamina.
Di
Kepulauan Bangka Belitung, Tang Yuan dikenal dengan nama “Siak Jan”. Terbuat dari tepung ketan atau
ubi yang disajikan dengan kuah dari air jahe dan gula aren.
Pada
zaman dulu, menjelang festival Dong Zhi, ibu-ibu rumah tangga sibuk
mempersiapkan sendiri Onde-onde. Suara lesung terdengar untuk menumbuk ketan
hingga menjadi tepung. Onde-onde dibuat dalam berbagai macam warna seperti
merah, hijau, kuning dan sebagainya.
Ada suatu tabu yang berkaitan dengan pembuatan Onde yaitu
orang yang sedang ber-kabung ( ada salah satu sanak keluarga yang meninggal) tidak
diperbolehkan membuat kue Onde. Karena jika dilanggar, dipercaya bahwa orang
yang meninggal dan yang masih hidup, akan saling lengket matanya. Layaknya kue
Onde yang saling menempel satu sama lain. Keluarga yang sedang berkabung akan
mendapat kue Onde pemberian dari keluarga lain.
Ada pula, kue Onde dipergunakan sebagai alat peramalan. Jika
dalam keluarga yang membuat, ada wanita yang sedang hamil, sebutir Onde dilemparkan
ke dalam perapian. Bila Onde tersebut menjadi melar, maka yang akan lahir adalah
anak laki-laki. Namun jika Onde tersebut pecah, maka yang lahir adalah anak perempuan.
Hari Dong Zhi juga dipandang sebagai suatu permulaan tahun
baru. Pandangan ini membantu orang tua yang akan menikahkan dua orang anaknya
dalam tahun yang sama . Menurut kepercayaan orang Tionghoa menikahkan dua orang
anak dalam satu tahun adalah hal yang kurang baik. Sehingga festival Dong Zhi
menjadi batas waktu pemisah antara tahun yang lama dengan tahun yang baru...(Vau-G/www.bapang007.blogspot.com)
Referensi:
1.
^ Tangyuan (food), https://en.wikipedia.org/wiki/Tangyuan_%28food%29,
wikipedia.org, Diakses tanggal 12 Desember 2015, Jam 21.00 WIB.
2.
^ Nio Joe Lan, Peradaban Tionghoa Selajang
Pandang, Penerbit Keng Po, Jakarta, 1961.
3.
^ Wedang Ronde, Minuman Tradisional untuk
Persembahan Para Dewa, http://metrojateng.com/2014/09/10/wedang-ronde-minuman-tradisional-untuk-persembahan-para-dewa/,
Metro Jateng.com, Diakses tanggal 12 Desember 2015, Jam 22.15 WIB.
4.
^ Sejarah di Balik Wedang Ronde, http://ratuoleholeh.com/2015/08/31/sejarah-di-balik-wedang-ronde/,
Ratu Oleh-Oleh, Diakses tanggal 12 Desember 2015, Jam 22.30 WIB.
5.
^ Tang
Yuan – A Meaningful Winter Tradition of Dong Zhi (a.k.a Winter Solstice), http://www.gourmetgarden.com.my/2008/12/20/tangyuan-a-meaningful-winter-tradition-of-dong-zhi/ , Gourmet Garden, Diakses tanggal 12 Desember 2015, Jam 22.45 WIB.
6.
^ Sejarah
di Balik Wedang Ronde yang Harus Kamu Tahu, http://bobobibi.com/sejarah-di-balik-wedang-ronde-yang-harus-kamu-tahu/,
Bobo Bibi, Diakses tanggal 12 Desember 2015, Jam 22.00 WIB.
No comments:
Post a Comment