Thursday, 19 November 2015

Legenda Chang’e Sang Dewi Bulan (Bagian 2)



Chang'e terbang ke Bulan -  cahayatanpabatas.blogspot.com images
Setelah menegak “ Obat Hidup Abadi” , Chang’e  terus melayang  ke angkasa, tak lama kemudian memasuki wilayah yang dia kenal yaitu Taman Langit. Kedatangannya segera diketahui oleh Kaisar Langit. Kaisar sangat marah setelah mengetahui hal ini. Chang’e digiring dan dikurung di Istana Dingin . Istana ini dikenal dengan  Bulan.

Ketika Chang’e menginjakkan kaki di bulan, tempat itu benar-benar sepi tiada penghuni. Hanya terdapat sebuah pohon kayu cinnamon yang telah berusia ribuan tahun.

Chang’e duduk di bawah pohon sambil merenung. Dia merasa sangat menyesal telah ingkar dan meninggalkan Hou Yi, suaminya yang sangat baik itu. Obat “Hidup Abadi” bisa didapatkan, tetapi  obat “Penghapus Penyesalan” tidak dapat dicari. Lagi pula sang suami di bumi sedang terancam keselamatannya.

Hou Yi pernah menerima beberapa murid belajar memanah. Murid-muridnya berhasil belajar dengan baik. Masing-masing telah menjalankan tugas untuk kepentingan keamanan masyarakat. Salah satu muridnya yang pandai bernama Feng Meng merasa dirinya tidak bisa mengalahkan ketenaran Sang Guru. Dia menjadi iri dan timbul niat jahat terhadap Hou Yi. Awalnya ia berusaha menjerumuskan Sang Guru ke jurang maksiat. Namun gagal oleh tindakan Chang’e yang mengungkapkan rencana jahat Feng Meng pada waktu Chang’e masih tinggal di bumi. Akibat dendam kesumat, Feng Meng berusaha membunuh Hou Yi dengan cara yang keji.

Terbayang akan masalah ini, Chang’e segera menerawang ke bumi. Terlihat kerumunan manusia yang sedang memburu Feng Meng. Chang’e segera mengeluarkan kemampuan kedewaanya. Ia mengarahkan cahaya bulan kearah gua tempat Feng Meng bersembunyi. Akhirnya Feng Meng dapat ditemukan dan dihukum mati oleh rakyat.

Terkadang Hou Yi  masih sedih ketika teringat Chang’e yang sudah pergi ke Langit …(Vau-G/www.bapang007.blogspot.com).

Referensi:
1.          ^ Husen TKS, Cerita Rakyat dalam Masyarakat Tionghoa,  Penerbit Tekad Mandiri, 2013.
2.          ^ Goh Pei Ki, Origins of Chinese Festivals – Asal Mula Festival Cina, PT. Media Elex Komputindo, Jakarta, 1997.
3.          ^ Kisah Dewi Bulan Dengan Pemanah Sakti; http://www.kejadiananeh.com/2015/03/kisah-dewi-bulan-dengan-pemanah-matahari.html;  www.kejadiananeh.com; 17 November 2015; 21.00 WIB.
4.          ^ Nio Joe Lan, Peradaban Tionghoa Selajang Pandang, Penerbit Keng Po, Jakarta, 1961.
5.          ^ Christine, 5000 Tahun Ensiklopedia Tionghoa 1, Penerbit St. Dominic Publishing, 2015.

No comments:

Post a Comment