Festival Mid-Autumn adalah perayaan pertengahan musim gugur
yang dikenal sebagai “Zhong Qiu Jie”. Dalam bahasa Hokian dikenal pula dengan “Tiong
Jiu”. Pada umumnya di Indonesia lebih dikenal sebagai “Festival Kue Bulan”,
karena hampir semua orang etnis Tionghoa pada hari itu makan “Kue Bulan” yang
berbentuk bulat seperti bulan purnama. Bahkan hampir semua orang mengkonsumsi
kue bulan beraneka ragam rasa ini di seluruh dunia.
![]() |
Dewi Bulan - marshmallow92.wordpress.com images |
Festival Pertengahan Musim Gugur dimulai lebih dari 2000
tahun yang lalu untuk menyembah para Dewa. Pada zaman dahulu, pertanian
merupakan kegiatan utama. Pada pertengahan bulan 8, biasanya memasuki musim
panen. Pada hari itu langit cerah dan bagus. Orang-orang merayakan pesta panen
bersama-sama sebagai tanda “Alam dan manusia adalah satu”.
Semasa Dinasti Song, menyembah bulan mulai dilakukan. Hal
ini oleh pengaruh orang-orang yang terpelajar. Menghidangkan kue bulan muncul
pada Dinasti Yuan. Pada masa itu, perayaan pertengahan musim gugur menjadi hal
yang penting.
Pada pemerintahan Dinasti Song, perayaan yang jatuh pada bulan purnama tanggal 15 bulan 8
penanggalan Imlek sebagai hari penyembahan kepada Chang’e, Sang Dewi Bulan.
Orang Tiongkok kuno percaya seorang dewa laki-laki hidup di dalam matahari yang
bersifat panas atau “Yang” sedangkan bulan yang bersifat dingin (“Yin”) adalah
tempat tinggal seorang dewi. Tradisi menyembah Dewa Matahari dilakukan pada
bulan semi dan Dewi Bulan pada musim gugur. Mereka mempercayai jika hasil panen
tergantung pada Dewi Bulan yang mengatur cuaca dan musim di bumi. Sehingga
festival ini diperingati secara besar-besaran untuk memohon cuaca yang baik
agar panen berlimpah ruah.
Orang-orang berdoa sambil menghadap ke bulan atau mendirikan
altar di rumah dengan gambar Dewi Bulan. Menyediakan makan-makanan sebagai
persembahan. Setelah berdoa, mereka berkumpul dengan duduk di luar, menikmati
keindahan bulan purnama, dan bercerita mengenai legenda Sang Dewi Bulan kepada
anak-anak.
Pada tanggal ini, bulan memiliki cahaya yang paling terang
dan memiliki ukuran yang besar. Hal ini dapat disebabkan oleh posisi bulan yang
berada pada posisi terdekat dengan bumi dalam sepanjang tahun. Banyak kiasan
tionghoa yang mengkaitkan antara kecantikan seorang perempuan dengan keindahan
bulan purnama.
Satu keluarga berkumpul bagaikan bulatnya bulan purnama,
menjalin kembali ikatan persaudaraan yang rukun dan harmonis sehingga berbagai
kesulitan yang dihadapi dapat diatasi.
Kisah legenda Chang’e Sang Dewi Bulan memberikan pelajaran
yang baik. Bahwa setiap individu harus mampu mengatasi rasa ego dalam diri
masing-masing dan menjaga keluarga agar rukun-harmonis. Keluarga juga merupakan
dasar terbentuknya negara yang kuat dan maju.
Ada sebuah sajak yang terinspirasi dari legenda Sang Dewi
Bulan:
Aku kehilangan srikandi Yang.
Anda terenggut pahlawan Liu. *
Arwah kedua pahlawan melambung tinggi
Menembus ujung langit.
Tanya kepada Wu Gang apa yang
dimiliki,
Wu Gang menyajikan arak bunga Gui.
Chang’e yang kesepian
Mengenakan gaun lengan longgar,
Menari di cakrawala bagi arwah
pahlawan bangsa.
Terbesit berita harimau (penindasan)
di negeri ini
telah ditaklukkan. **
Airmata haru tercurah menjadi hujan
lebat.
(*) Keduanya gugur dalam perjuangan kemerdekaan Tiongkok tahun
1930-an
(**)
Kemerdekaan Tiongkok tahun 1949
Menurut temuan para ahli arkeologi, antara 2500-3000 SM pada Dinasti Xia, terdapat masyarakat
trube yang dikepalai oleh seorang kepala
suku bernama YI Yi dan istri bernama Chang E. Yi Yi adalah seorang pemanah jitu
dan pandai berperang. Karena perebutan kekuasaan, mereka dibantai oleh lawan.
Makam mereka ditemukan di wilayah Shan Dong yang disebut “ Kawasan Budaya Longshan”. Maka legenda “Chang’e” memiliki dasar sejarah,
dengan ditambah cerita mitologi.
Kue Tiong Jiu Pia
![]() |
Kue Tiong Jiu Pia - id.shenyunperformingarts.org images |
Menurut kepercayaan rakyat, tradisi kue bulan “Tiong Jiu Pia
“ dimulai ketika Tiongkok dijajah oleh bangsa Mongol dibawah pimpinan Kubilai Khan
yang kemudian mengumumkan berdirinya Dinasti Yuan (1271-1368). Dalam satu
kesempatan, kelompok pejuang orang Han, menuliskan surat yang diselipkan
didalam kue. Isi pesan itu agar seluruh rakyat bersatu padu untuk menggulingkan
pemerintahan Mongol pada malam tanggal 15 bulan 8. Semenjak saat itu, timbullah semangat rakyat
Tiongkok untuk mengusir penjajah mongol. Sejak itu Kue Tion Jiu Pia memiliki
nilai sejarah.
Tahukah Anda?
Pada tahun 1969, manusia mendarat di bulan untuk pertama
kalinya dalam sejarah manusia. Beberapa saat sebelum pendaratan tersebut,
terjadilah percakapan antara tim astronot dengan Houston Capcom.
Houston: Salah satu pesan yang diterima pagi ini
adalah agar kalian memperhatikan seorang wanita cantik dengan kelinci yang
besar. Ada legenda yang mengatakan bahwa di bulan ada seorang wanita cantik
bernama Chang’e hidup di bulan selama 4000 tahun terakhir. Dia hidup disana
karena diasingkan. Kalian juga dapat menemukan kelinci Tiongkok yang besar yang
berdiri di bawah pohon Cinnamon.
Buzz Aldrin: Ok, kami akan mencari wanita dan kelinci
tersebut.
![]() |
Chang E 3 - voaindonesia.com images |
![]() |
Yutu - www.luarangkasa.com images |
Referensi:
1.
^ Husen TKS, Cerita Rakyat dalam Masyarakat
Tionghoa, Penerbit Tekad Mandiri, 2013.
2.
^ Nio Joe Lan, Peradaban Tionghoa Selajang
Pandang, Penerbit Keng Po, Jakarta, 1961.
3.
^ Christine, 5000 Tahun Ensiklopedia Tionghoa
1, Penerbit St. Dominic Publishing, 2015.
4.
^ Goh Pei Ki, Origins of Chinese Festivals –
Asal Mula Festival Cina, PT. Media Elex Komputindo, Jakarta, 1997.
No comments:
Post a Comment