![]() |
Sak Jan - |
Perayaan Ko Tung (过冬) atau Guo Dong adalah nama lain festival
Dong Zhi oleh orang Hakka -Tionghoa Bangka. Sedangkan Sak Jan ( Onde ) atau Siet Yuan adalah sebutan
untuk Tang Yuan. Makanan yang terbuat dari tepung beras ketan ataupun ubi yang disajikan
dengan air jahe gula kabung (aren). Terkadang dicampur daun pandan supaya aromanya
lebih wangi. Sak Jan ada yang diberi warna merah selain berwarna putih. Rasanya
sangat nikmat, membuat tubuh menjadi hangat dan stamina kuat. Tahun 2015 ini, Orang
Tionghoa Bangka merayakan Ko Tung bertepatan dengan Hari Ibu Nasional yang jatuh pada tanggal 22
Desember.
Perayaan Ko Tung
akan mengingatkan bahwa satu bulan lagi akan tiba Ko Ngian (Tahun Baru Imlek)
Ada kepercayaan,
jika pada hari Ko Tung cuaca cerah, maka pada waktu Ko Ngian akan hujan. Dan
jika pada hari itu hujan, maka akan sebaliknya.
Legenda Sak Jan menurut orang Tionghoa Bangka
Konon ada seorang
ayah yang mempunyai seorang anak perempuan tunggal. Mereka hanya tinggal
berdua. Sang Ayah adalah seorang nelayan yang sering pergi melaut dan
meninggalkan anaknya seorang diri.
Suatu ketika,
Sang Ayah akan pergi berlayar jauh, namun ia tidak tega meninggalkan anaknya
seorang diri. Sang Ayah menjadi bimbang. Akhirnya ia memutuskan untuk menitipkan
anaknya ke rumah saudagar kaya. Sang Anak sementara waktu bekerja di sana
sambil menunggu kepulangan Sang Ayah.
Ketika mereka
tiba di rumah saudagar kaya tersebut, mereka mendapatkan suguhan Sak Jan. Sang
Ayah berjanji akan segera pulang dan menjemput Sang Anak.
Namun sampai
berselang beberapa tahun, Sang Ayah tetap tak kunjung datang. Untuk mengingatkan
Sang Ayah, anaknya membuat Sak Jan dan ditempelkan di depan pintu rumah. Berupa
dua buah bulatan Sak Jan yang ditempel . Akan tetapi, Sang Ayah tetap tak
pernah kembali lagi. ( disadur dari Taufik Salim – Tokoh Masyarakat Tionghoa
Bangka )
Selamat Hari Raya
Ko Tung, jangan lupa makan Sak Jan… (Vau-G/www.bapang007.blogspot.com).
Referensi:
1.
^ Rika Theo dan Fennie Lie, Kisah Kultur dan
Tradisi Tionghoa Bangka, Penerbit Buku Kompas, Jakarta, 2014.
2. ^ Happy
Winter Solstice, http://web.budaya-tionghoa.net/index.php/item/2585-happy-winter-solstice,
Budaya Tionghoa, Diakses tanggal 12 Desember 2015, Jam 22.00 WIB.
3. ^Sejarah
Tionghoa Bangka Belitung (Thong Ngin Hak Ngin), https://id-id.facebook.com/sejarah.tionghoa.indonesia.bangka.belitung/posts/10150434608726314,
facebook.com,Diakses tanggal 12 Desember
2015, Jam 21.30 WIB.
4. ^ Hari Ini
Warga Tionghoa Makan Onde-onde,
http://bangka.tribunnews.com/2012/12/21/hari-ini-warga-tionghoa-makan-onde-onde,
Bangka pos, Diakses tanggal 12 Desember 2015, Jam 21.30 WIB.
5. ^ Siakjan
(Ronde) Bangka Belitung Ko Tung, https://bukjam.wordpress.com/,
Bangka Urang Kite Jitjong A.M., Diakses tanggal 12 Desember 2015, Jam 22.00
WIB.
6. ^ Bangka
Belitung BUKJAM Community (B3C), https://de-de.facebook.com/Bangka.Belitung.BUKJAM.Community/posts/347570538592343,
facebook.com, Diakses tanggal 12 Desember 2015, Jam 22.30 WIB.
baru tahu makasih infonya yah
ReplyDeletedaging bacon