Tuesday, 1 July 2025

Ng Si Sui - Air Perayaan Ng Ngiat Ciat Bangka

Ng ngiat ciat – KP [ng ngiet ciet – khek jebus] yaitu perayaan bulan ke lima penanggalan imlek. Jatuh pada tanggal 5. Nama perayaan tersebut dalam bahasa khek [hakka] bangka. Beberapa padanan yang memiliki makna yang sama dengan ng ngiat ciat:

a.       端午 (Duānwǔ Jié) – festival hari kelima di awal bulan kelima.

b.       扒船 [ Peh Cun] – lomba perahu naga. Peh cun berasal dari bahasa hokkien. Lomba perahu naga ini di Indonesia, paling terkenal di Tangerang. Terdapat sepasang perahu naga merah dan kuning yang menjadi altar di Kelenteng Boen San Bio – Tangerang yaitu altar Pendopo Pecun. Dan terdapat juga altar sumur sumber rezeki.

c.       端阳 [Duān Yáng Jié]; agama Kong Hu Cu – festival puncak energi matahari.

d.       [Tiān Zhōng Jié]; ajaran Tao – festival tengah langit

e.       [Dì Là]; ajaran Tao – pemujaan bumi

f.        龍舟節 [Lóng Zhōu Jié] – festival perahu naga

Pada saat ng ngiat ciat , orang tionghoa Bangka akan mengambil air yang disebut ng si sui [ 时水 - wǔ shí shuǐ ]; ŋ̍ sïˇ sùi [HM].

Ng dalam konteks ng si mengacu pada waktu yaitu jam 11.00 -13.00 siang. Secara tradisi, orang tionghoa Bangka akan mengambil air di jam 12.00 siang. Puncak energi matahari terjadi pada tengah hari tanggal 5 bulan 5 penanggalan imlek.

Sistem waktu tradisional Tionghoa yaitu 时辰shíchén [ periode  waktu yang ditandai oleh pergerakan bintang]. Terdiri dari 12 shichen. Masing-masing setara dengan 2 jam modern.

1.         - Zishi                      | 23:00–01:00

2.         - Choushi                | 01:00–03:00

3.       - Yinshi                     | 03:00–05:00

4.       -  Maoshi                | 05:00–07:00

5.       - Chenshi                | 07:00–09:00

6.       -  Sishi                      | 09:00–11:00  

7.       - Wushi                   | 11:00–13:00   

8.       - Weishi                   | 13:00–15:00

9.       - Shenshi                 | 15:00–17:00  

10.   - Youshi                   | 17:00–19:00

11.   - Xushi                     | 19:00–21:00

12.   -  Haishi                   | 21:00–23:00

 

Sui berarti air. Secara keseluruhan bermakna air tengah hari. Sumber pengambilan ng si sui dari sumur [perigi – MB; ciang thew- KP]. Di Bangka terdapat air sumur sakral yaitu di Taman Bunga Teratai Dewi Kuan Yin yang terletak di Desa Rambak – Kabupaten Bangka.

Untuk beberapa daerah di Bangka ada yang mencari ng si sui dari sumber mata air [ chan sui – KP ; aik tumbek – MB]. Biasanya dapat ditemui di hutan atau area perbukitan. Sebetulnya ada juga lokasi pemandian legendaris yaitu Pemandian Bukit Mangkol. Dimana di sini bersumber dari mata air alami.

Selain itu, pada tengah hari saat ng ngiat ciat, orang tionghoa Bangka pun senang untuk mandi di laut untuk membuang sial. Secara spiritual, mandi air laut dipercaya dapat membersihkan energi negatif. Jika tidak sempat, ng si sui yang telah diambil, ditambahkan bunga untuk mandi. Berfungsi agar menjadi awet muda.

Terdapat pula tradisi melemparkan nyuk cung [bacang] ke laut. Untuk memberikan penghormatan kepada Qu Yuan. Tokoh yang memiliki nilai patriotisme, integritas dan pengorbanan diri.

 

Pantai Legendaris Ng Ngiat Ciat

Pantai Pal 4, Desa Penyak – Bangka Tengah. Di sini orang-orang akan berkesempatan mencari kerang sasep. Kuah masakan kerang sasep akan membuat mata menjadi terang.

Kabupaten Bangka ada pantai Jan Bo Sak [燕窩石- gua batu tempat burung walet bersarang dikenal dengan Matras], Ban Sin Sak [還願石- batu tempat membayar “niat’ dikenal dengan Tanjung Pesona], Ha Kok [下角- tanjung yang berada di turunan dikenal dengan Parai Tenggiri], Batu Bedaun dan Rebo. Setelah dari salah satu pantai, biasanya akan mampir ke Pemandian Air Panas Tirta Tapta Pemali. Jauh-jauh hari, orang-orang di sekitar tempat tinggal, akan bersama-sama mempersiapkan rencana pergi ke pantai. Dengan memesan angkutan umum yang mampu mengangkut banyak orang seperti  mobil pownis. Dapat pula menggunakan mobil multi fungsi yaitu Toyota Hi-ace.

Pantai Matras menjadi pilihan karena di pantai tersebut memiliki aliran air tawar yang bersih dan sejuk. Mandi air laut di pantai Matras akan terasa hangat dan ketika bilas mandi air tawar, akan terasa sejuk. Sehingga menjadi daya tarik tersendiri mandi di pantai Matras. Namun perlu hati-hati ketika mandi dikarenakan kontur pantai Matras yang termasuk pantai curam.

Kota Pangkalpinang, untuk pantai secara geografis adalah pantai landai seperti pantai pasir padi, maka selain mandi air laut, akan ada permainan sepakbola. Air pantai pada saat ng ngiat ciat akan surut cukup jauh, bisa mencapai 1 km dari bibir pantai. Sehingga memiliki area permainan sepakbola yang luas dan leluasa. Namun di sini, akan memberikan sensasi yang unik. Dimana saat berlari akan terasa berat, dan ketika bola ditendang, akan bergerak lambat. Sehingga selesai bermain, terasa begitu melelahkan. Banyak yang akan berebut menjadi penjaga gawang.

Waktu ng ngiat ciat terdapat kegiatan muket tarik [kegiatan tradisional masyarakat Bangka untuk menarik ikan ke bibir pantai dengan jarong yang dilakukan secara bersama-sama]. Namun lebih melelahkan karena jarak yang cukup jauh untuk mencapai air laut maupun saat kembali  mengangkut hasil muket.

Saat ini, Pantai Pasir Padi menjadi lokasi pusat acara ng ngiat ciat di kota Pangkalpinang. Dengan berbagai kegiatan, salah satunya tradisi mendirikan telur.

Pantai yang berdekatan dengan Pasir Padi yaitu Pantai Sampur. Pada era tahun 80-an, pantai ini semarak menjadi area tujuan perayaan ng ngiat ciat. Namun karena perubahan kondisi, sekarang sudah jarang dikunjungi. Pada masanya, ada penjual mie bangka yang akan berjualan saat ng ngiat ciat, khusus di pantai Sampur yaitu Mie Asin. Jika ingin bernostalgia mencicipi Mie Asin, dapat menemui kembali di kawasan  Mesu – Desa Benteng.

Ng si sui dapat pula untuk memasak obat. Obat dari tanaman, diambil jam 12 siang memiliki khasiat yang lebih baik. Bila dimasak dengan ng si sui, dipercaya obat ini memiliki khasiat penyembuhan yang mujarab.

Ada tradisi ng si sui dimasukkan  di botol. Botol tersebut diletakkan di salah satu sisi pintu utama. Untuk memberi minum kepada ”makhluk lain” yang membutuhkan. Setiap ng ngiat ciat, botol dicuci, dan diganti dengan air ng si sui yang baru. Setahun berlalu, dinding dalam botol akan ber-lumut.  Namun tradisi ini sudah langka untuk ditemui lagi.

Di Muntok, di samping pintu masuk digantungkan sui cung [kicang], daun jerangau dan sebonggol bawang putih. Orang melayu Bangka menggunakan jerangau untuk ditanam di tengah ume [ladang] padi. Jerangau ditanam dengan beberapa tanaman lainnya sebagai “syarat” agar penanaman padi menjadi berhasil. Zaman dahulu, jerangau digunakan pula sebagai tali pengikat timun.

Selain kegiatan mandiri, terdapat pula rangkaian kegiatan ng ngiat ciat yang diselenggarakan oleh Matakin meliputi melempar dan memakan nyuk cung bersama,  sembahyang Duan Wu, mencuci tangan dan membasuh muka dengan air berkah [ ng si sui yang telah dicampur dengan bunga-bunga], mendirikan telor mentah dan makan bersama. Kegiatan ini diselenggarakan di Kelenteng Shen Mu Miao, Tanjung Bunga - Pangkalpinang.

Lomba perahu naga tidak dilaksanakan di Bangka, karena keterbatasan lokasi dan kondisi laut yang cenderung berombak kencang.

Jaman dahulu, ng ngiat ciat dirayakan dengan penuh kegembiraan dan kebersamaan karena:

a.       Lingkungan tinggal di sebuah lokasi, rata-rata adalah saudara, ataupun tetangga yang saling kenal dekat. Sehingga sering bersama-sama dan bergotong royong dalam setiap kegiatan.

b.       Pola hidup sederhana. Jarang sekali orang jaman dahulu ke pantai. Ng ngiat ciat merupakan waktu yang ditunggu-tunggu.

c.       Moda transportasi yang terbatas. Hingga perlu patungan untuk dapat pergi jalan-jalan. Namun disinilah keseruan yang timbul, semakin mempererat hubungan antar keluarga dan tetangga.

Jenis ng si sui:                                                                                                            

a.       Jika diambil dalam rentang waktu jam 11.00 s/d 13.00 dari sumber mata air alami  disebut ng si sui. Ng si sui dikenal pula dengan nama 正阳水 - zhèngyáng shuǐ [ air energi Yang puncak ] dan 極陽水 - jí yáng shuǐ [ air energi Yang ekstrim ].

b.       Jika diambil  jam 11.00 s/d 13.00 siang, ditampung dari air hujan yang turun tanpa tersentuh tanah, disebut 无根午时水 - wú gēn wǔ shí shuǐ [ ng si sui tanpa akar ]

Ng si sui tanpa akar memiliki kemurnian energi Yang tertinggi namun cukup langka ditemui. Sehingga cocok untuk ritual yang sakral seperti sembahyang.

 

Singkawang

Pada saat ng ngiat ciat, tradisi menunggu hujan datang dan menampung ng si sui. Ng si sui dikenal dengan Ng Shi Shui [ bahasa khek singkawang]. Digunakan untuk mandi pembersihan tubuh untuk mendatangkan keberuntungan. Ada juga ng shi shui minum untuk kesehatan.

Beberapa kegiatan khas Singkawang yaitu

a.       Mandi di Hang Mui untuk membuang sial. Sekarang dapat pula mandi di Vihara 7 Dewi [ Chit Lin Sian Ng] yang memiliki 7 sumur mandi di jalan Baru No.38, Sanggau Kulor. Sedangkan ng shi shui dari sumber sakral dapat ditemui di Vihara Buddha Cikung – Jalan Sagatani.

b.       Lomba tangkap bebek di Pantai Cemara Batu Payung [Fajie Land/Pantai Camar Bulan] – Bengkayang.

 

Singapura

Menurut praktisi Tao Jave Wu:

Mengambil ng si sui pada pukul 11.45. Saat  energi Yang pada posisi puncak. Diambil dari sumber mata air alami, yang mengalir terus dan tersedia tanpa henti.

Jenis ng si sui menurut Jave Wu:

a.       Air naga bumi [地龍水 - Dì Lóng Shuǐ ] atau air yang terus mengalir [長流水 - Cháng Liú Shuǐ]: dari sumber mata air alami dan sumur

b.       Air naga langit [天龍水 - Tiān Lóng Shuǐ] atau air anugerah langit [天澤水 - Tiān Zé Shuǐ]: dari air hujan saat tengah hari.

Kedua jenis air ini dapat digunakan

1.       Sebagai campuran dalam ramuan obat.

2.       Untuk praktisi spiritual, ng si sui dicampur tinta untuk menulis kertas hu.

Mohon diperhatikan dengan seksama:

1.       Ng si sui tidak berhubungan dengan Rasi Bintang Biduk [北斗七星- Beidou Qixing], Kolam Dewi Barat [ 瑤池仙境 - Yaoche Xianjing] maupun Danau Surgawi di Pegunungan Tian [天山天池 - Tianshan Tianchi].

2.       Ng si sui saat ng ngiat ciat hanya diperoleh sekali dalam setahun. Sedangkan ng si sui yang biasa [ diluar waktu ng ngiat ciat] dapat diambil juga untuk ritual pembersihan diri.

3.       Saat mengambil ng si sui saat ng ngiat ciat, tidak boleh tercampur dengan benda lain seperti kertas hu dan abu dupa. Ini akan merusak hakekat dan makna asli dari ng si sui.

 

Taiwan

Ng si sui di Taiwan dapat diambil dari mata air alami [air pegunungan], air terjun, sumur atau air kran di rumah pada saat ng ngiat ciat, jam 11.00 hingga 13.00 siang.  Ada 5 manfaat utama ng si sui yaitu:

1.       Menarik rezeki.

2.       Membersihkan rumah.

3.       Membersihkan diri.

Menurut legenda, pada saat ng ngiat ciat, merupakan hari dengan energi Yang [positif] terkuat dalam setahun. Rentang waktu dari jam 11.00 s/d 13.00 siang adalah energi Yang paling berlimpah. Ng si sui memiliki khasiat mengusir roh jahat, membersihkan energi negatif, mengubah nasib, menambah rezeki. dan meredakan panas dalam.

Pakar tradisi dan budaya rakyat serta metafisika memberi nasehat untuk mengambil  ng si sui menggunakan wadah dari porselen dari sumber air alami pada pukul 11.00 hingga 13.00 siang pada saat ng ngiat ciat. Akan lebih baik lagi, setelah diambil, ng si sui dijemur di bawah sinar matahari selama minimal 30 menit. Namun jika hujan, dapat ditaruh di bawah atap kanopi parkir atau di bawah lobi rumah.

Lima manfaat utama ng si sui:

1.       Membuat air penarik rezeki.

a.       Guru Yang Dengke untuk membuat “ Air Penarik Rezeki”: masukkan koin senilai 168 atau 268 TWD [ Dolar Taiwan Baru ]. Kondisi koin masih baru. Koin dan tambahkan sedikit garam ke dalam ng si sui yang telah disiapkan. Rebus campuran tersebut. Setelah air mendingin, tuangkan ke dalam botol dan letakkan di “posisi kekayaan” di dalam rumah. Posisi kekayaan ini biasanya berada di sudut ruangan yang letaknya diagonal dari pintu masuk utama.  Area yang menjadi tempat berkumpulnya energi baik. Ini dipercaya dapat membantu menarik energi rezeki.

b.       Master Feng Shui Xie Yuanjin: membuat ng si sui untuk menarik rezeki, dengan 12 buah koin tembaga yang memiliki nilai uang yang sama. Masukkan ke dalam ng si sui, lalu direbus. Setelah dingin, air dimasukkan ke dalam botol – botol kecil sebagai “ air uang” dan 12 koin sebagai “ uang induk” [ modal uang]. “Uang induk” dan “ air uang” diletakkan di posisi kekayaan di rumah atau dibawa berpergian. Maknanya sebagai efek “uang menghasilkan uang”.

 

2.       Membersihkan rumah secara spiritual

Mengambil ng si sui, tambahkan daun baru cina / mugwort [ai cao] atau jeringau [chang pu]. Percikkan air tersebut dari dalam rumah ke arah luar untuk menghilangkan energi negatif dan meningkatkan keberuntungan.

3.       Membersihkan diri

Mengusap ng si sui ke tubuh dari kepala, wajah, leher, hingga ke tubuh bagian bawah.

4.       Mandi berendam

Tambahkan ng si sui dengan daun mugwort , jeringau dan semangkuk “air ying yang” [ campuran air keran yang belum direbus dengan yang telah rebus ]. Gunakan untuk mandi berendam. Dipercaya dapat membawa keberuntungan.  

5.       Diminum

Rebuslah ng si sui, setelah dingin, kemudian diminum. Untuk mengusir roh jahat, menyembuhkan penyakit, dan mendatangkan nasib baik.

 

Tips dari pakar metafisika Ke Bocheng

1.       Mencuci muka dengan ng si sui selama 7 hari berturut-turut. Untuk menghilangkan energi negatif

2.       Mengelap cermin dengan ng si sui untuk meningkatkan energi keberuntungan dan energi pembersihan.

3.       Untuk di tahun 2025, ng si sui dicampur dengan sedikit garam, untuk mengelap perabotan di rumah sampai kusen pintu.

4.       Untuk yang memiliki altar Tu Sin Pak Kung [ Dewa Tanah] untuk mempersembahkan ng si sui di botol yang kemudian dibacakan doa “Menenangkan Tanah” sebanyak 108 kali. Botol dibiarkan terbuka agar dapat menarik rezeki. Air dan botol dapat disingkirkan sebelum bulan 7 imlek.

 

Tata cara menangani ng si sui yang akan dibuang.

Bila masih ada sisa, dianjurkan untuk menuang di wastafel dapur, yang berarti secara simbolis “memasukkan kekayaan dalam gudang “, menyiramkan dalam pot tanaman [ simbol siklus pertumbuhan yang berkelanjutan ]. Tidak membuang ng si sui di toilet dan selokan. Dapat menimbulkan energi negatif.

Lokasi pengambilan ng si sui di Taiwan

a.       Sumur Pedang [Jian Jing] , Gunung Tie Zhen, distrik Dajia, Taichung

b.       Sumur Naga, Kuil Anfu, Kota Puzi, Chiayi . Pemerintah kota Puzi mengadakan upacara persembahan kepada Tien Kung [KP] [Tian Gong [M]], saat tengah hari. Setelah upacara selesai, pengambilan ng si sui akan dibuka untuk umum.

c.       Mata air Naga Giok, Kuil Sheng’an, Desa Yong’an, distrik Luye, Taitung

d.       Sumur Kuno Wulong, Desa Wulong, distrik Xinyuan, Pingtung. Terdapat pula tradisi mendirikan telur [ lidan]

e.       Sumur Empat Mata, jalan Zhongyang, Kota Magong, Kepulauan Penghu.

 

Tiongkok Daratan

Ng si sui untuk menyeduh teh dan membuat arak akan menghasilkan aroma yang khas dan lembut,  diminum untuk menyembuhkan penyakit, mencuci muka, mandi, dan memasak bubur. Selain itu untuk mengusir roh jahat, menghilangkan halangan hidup, dan memberikan ketenteraman.

Jenis ng si sui Tiongkok:

a.       Ng si sui saat ng ngiat ciat :  menimba air di sumur pada saat ng ngiat ciat dari pukul 11.00 sampai dengan pukul 13.00 siang.

b.       Ng si sui Tanpa Akar : dikenal pula dengan air siang murni dan air mata naga. Merupakan air hujan yang ditampung saat hujan turun. Pada waktu ng ngiat ciat di tengah hari, dan tidak menyentuh tanah, sehingga tidak terkontaminasi energi bumi [yin]. Ng si sui tanpa akar, mewakili energi Yang maksimal. Sehingga memiliki nilai lebih tinggi dibandingkan ng si sui saat ng ngiat ciat.

c.       Ng si sui Pereda Panas : di Fujian Selatan orang menambahkan bagian tengah buah timun, sedikit garam, ke dalam ng si sui untuk membuat minuman pereda panas. Berfungsi untuk menetralisir panas dalam.

Cara pemanfaatan Ng si sui :

1.       Membuat minuman

Untuk menyeduh teh, membuat “air pereda panas”, arak dan air lima biji-bijian. Lima jenis biji-bijian ditambahkan ke dalam ng si sui untuk mencuci muka dan badan agar selamat.

2.       Mandi/berendam

3.       Membersihkan ruangan

Ng si sui ditambahkan dengan arak putih dan sedikit bubuk realgar [ 雄黃粉 - xiónghuáng fěn] untuk disemprotkan di ruangan.

Legenda ng si sui

-          Konon orang yang meminum ng si sui dipercaya akan hidup sampai usia 98 tahun.

-          Jika mandi ng si sui yang telah dicampur dengan xionghuang, maka pada musim panas tahun itu, akan tidak terkena biang keringat, dan saat keluar rumah tidak akan digigit ular.

-          Sumur Pedang yang terletak di Gunung Tie Zhan, distrik Dajia, Taichung.J Saat ng ngiat ciat, Jendral Zheng Chenggong dari Dinasti Ming tiba di gunung. Tentara kehausan tanpa menemukan sumber air. Di tengah hari, ia menancapkan pedang,  sambil sembahyang, setelah pedang diangkat, tiba-tiba memancar sumber mata air pegunungan. Kemudian dikenal dengan sumur pedang. Jika pada saat ng ngiat ciat, saat menimba air, melihat bayangan pedang Zheng Chenggong, maka dipercaya akan bebas dari malapetaka sepanjang tahun tersebut.

Kebiasaan ng ngiat ciat di berbagai daerah

1.       Zaman dinasti Song [960 – 1279 M]

Kebiasaan mengumpulkan daun mugwort [ai cao], dedalu, persik dan jeringau. Meremas daun tersebut dalam ng si sui untuk mandi. Dipercaya akan bebas dari wabah penyakit sepanjang tahun.

2.       Fujian dan Taiwan

Menimba ng si sui menjadi kebiasaan terpenting. Orang yang paling awal diyakini akan meraih keberuntungan yang besar di tahun itu.

3.       Zhangzhou

-          Ng si sui untuk mandi dan minum. Dan menyimpan air tersebut untuk persiapan mencampur ramuan obat untuk panas dalam.

-          Mandi di sungai di tengah hari.

4.       Longyan

Ng si sui dimasak dengan ramuan herbal [青草 – qīngcǎo], nanti digunakan untuk memandikan anak. Selesai mandi, anak-anak akan mendapatkan sebutir telur rebus.

5.       Minnan [ Fujian Selatan]

Bagi masyarakat minnan, ng si sui merupakan air suci dengan khasiat luar biasa  yaitu:

a.       Untuk memandikan anak, mengoleskan ng si sui telah dicampur arak realgar di dahi dan pipi dengan membentuk aksara “五”[lima]. Dipercaya dapat mengusir serangga, nyamuk dan mencegah wabah.

b.       Melindungi lingkungan dari roh jahat dengan menyemprotkan ng si sui yang telah dicampur daun mugwort [ai cao].

c.        Membuat bakcang dengan air rebusan ng si sui.

d.        Menyeduh teh dengan ng si sui.

e.       Setelah menggunakan ng si sui, orang dapat menggunakan pakaian yang lebih tipis, tanpa khawatir kedinginan.

6.       Taiwan bagian Selatan

Ng si sui dapat tahan lama disimpan. Jika diminum untuk mengurangi pembengkakan dan peradangan. Ng si sui yang telah dicampur bubuk Liuyi San [ obat tradisional yang terbuat dari gipsum akar manis dan madu] sebagai obat panas dalam.

7.       Etnis Zhuang di Guangxi memiliki tradisi:

a. mandi dengan air ramuan khusus pada saat ng ngiat ciat. Orang akan pergi ke pegunungan untuk memetik obat. Semua jenis rumput dan daun semak dipetik segenggam, lalu direbus dalam kuali besar untuk mandi. Untuk membersihkan kotoran dan menghilangkan malapetaka.

b. Menjahit bahan obat ini ke dalam kantong untuk dipakai anak-anak. Untuk wanita, menjahit kantong kain segitiga kecil berisi tanaman obat dan diikatkan di pinggang.

 

Catatan – catatan kuno tentang Ng Ngiat Ciat dan Ng Si Sui

a.       Dinasti Song:

Dalam Suǒ Suì Lù [琐碎录] karya Wen Ge bahwa

 

“ Pada tanggal 5 bulan 5 imlek, pada saat tengah hari, ambil air sumur untuk mandi. Maka setahun penuh terhindar dari wabah penyakit.

 

Dalam Mèngliáng Lù [梦梁] oleh Wu Zimu:

 

“Festival tanggal 5 bulan 5 disebut Festival Perintah Mandi Anggrek”

 

Fan Zhiming menulis Yuèyáng Fēngtǔ Jì [风土记]:

 

“ Lomba perahu pada festival perahu naga adalah ritual mengantar wabah. Masyarakat yang sakit banyak yang meletakkan sesaji di tepi air untuk memuja Dewa. Menyajikan arak dan daging untuk menjamu para pendayung dan penabuh gendering. Membuat perahu jerami untuk dihanyutkan sebagai simbol mengantar wabah. Di daerah yang sedikit air, perayaan didominasi dengan kunjungan antar warga dan berbagai permainan”.

 

b.       Dinasti Liang

Dalam Jīngchǔ Suìshí Jì [荆楚岁时记]:

 

“Bulan lima disebut “bulan buruk”  dengan banyak pantangan. Hari kelima disebut “Festival Mandi Anggrek” [兰节 - Yùlán Jié]. Orang melakukan berbagai kegiatan seperti permainan adu rumput, memetik daun mugwort untuk membuat boneka manusia yang digantung di atas pintu dengan fungsi menangkal hawa beracun. Menambahkan potongan jeringau ke dalam arak.  Lomba perahu naga, mengumpulkan berbagai tanaman obat dan mengikatkan benang lima warna di lengan [辟兵bìbīng]. Bermanfaat untuk menangkal penyakit dan senjata.

 

c.       Dinasti Sui

Penjelasan Du Gongzhan dalam Jīngchǔ Suìshí Jì tentang festival perahu naga.

 

“ Pada tanggal lima bulan lima, menyimpan anggrek untuk mandi”

 

d.       Dinasti Tang

Han E dalam Suìhuá Jìlì [岁华纪丽] bahwa:

 

“Bulan kelima sebagai “bulan mandi anggrek”.

 

Tradisi mandi saat ng ngiat ciat berakar dari harapan tradisional akan kesehatan yang bebas dari bencana hama penyakit dan wabah yang datang saat musim panas. Serta mengusir roh-roh jahat.

 

Perayaan ng ngiat ciat tersebar di berbagai daerah dan etnis, yang menyebabkan adanya perbedaan adat.

 

e.       Dong Zuobin dalam Fúzhōu Suìshí Jì [福州岁时记]:

Dalam perayaan perahu naga, anak-anak kecil dimandikan dengan air rebusan daun calamus [ jeringau]. Setelah mandi  mengenakan hóngdùpán [ semacam pakaian/celemek merah] dan kantong wangi. Para wanita mengikatkan xùmìngsi [benang penyambung nyawa], mengenakan jimat, dan menyematkan àihǔ [hiasan berbentuk harimau dari daun mugwort].

 

Nilai obat

Dalam kitab Běncǎo·Shàngyī Běncǎo [本草·上医本草], disebutkan bahwa air yang terkumpul saat festival perahu naga dapat digunakan untuk membuat pil untuk mengobati penyakit malaria, disentri, bisul, luka akibat senjata, dan racun serangga.

 

Pepatah ng ngiat ciat

1.       时水饮一嘴,较好补药吃三年 [wǔ shí shuǐ yǐn yī zuǐ, jiào hǎo bǔyào chī sān nián] Minumlah seteguk air di siang hari lebih baik daripada minum obat penguat [tonik] selama tiga tahun.

Dalam kosmologi Tiongkok, waktu tengah hari [jam 11.00 s/d 13.00], saat ng ngiat ciat merupakan energi Yang berada pada puncaknya. Air yang diambil menyerap energi Yang secara maksimal. Pepatah tersebut mengibaratkan kekuatan alami dari air yang jauh melampaui obat buatan manusia yaitu obat tonik - 补药 [bǔyào]. Merupakan ramuan yang dibuat untuk memperkuat tubuh dan meningkatkan vitalitas.

 

Pengobatan tradisional Tiongkok, melihat kondisi kesehatan  dipengaruhi  energi Yang. Ng si sui yang kaya akan energi Yang, dipercaya dapat dengan cepat memulihkan keseimbangan energi tubuh.

 

Pepatah ini mendorong orang agar dengan keyakinan meminum ng si sui yang dapat meningkatkan kesehatan dan memberikan vitalitas yang luar biasa.

 

2.       洗午时水,无肥亦嫷(漂亮) [xǐ wǔ shí shuǐ, wú féi yì suǐ]

Mandi ng si sui, meski tak gemuk, akan tetap menawan.

 

Standard kecantikan tradisional Tiongkok, dimana tubuh yang lebih berisi, dianggap sebagai tanda kesehatan dan kemakmuran. Dalam pepatah tersebut tersirat kecantikan sejati berasal dari pancaran kesehatan dan energi positif yang dapat diperoleh melalui ritual mandi ng si sui.

 

Ng si sui dapat membersihkan energi negatif pada tubuh,  meningkatkan aura sehingga tampak lebih menarik terlepas dari bentuk tubuhnya.

 

3.       时水洗目睭,明到若乌秋(大卷尾,鸟名 – [wǔ shí shuǐ xǐ mù zhōu, míng dào ruò wū qiū]

Ng si sui untuk cuci mata, penglihatan jadi seterang [mata] burung srigunting hitam.

 

Ng si sui yang murni dipercaya dapat menyembuhkan dan membersihkan mata. Sifat air murni Yang, dipercaya pula dapat memperkuat organ-organ yang berhubungan dengan elemen Yang termasuk mata.  Burung srigunting hitam [black drongo] memiliki  penglihatan yang tajam dan mampu menangkap serangga di udara.

 

Tujuan membersihkan mata dengan ng si sui, agar penglihatan menjadi jernih.  

 

Ketiga pepatah ini mencerminkan kepercayaan yang mendalam terhadap kekuatan ng si sui. Hubungan erat antara kesehatan, kecantikan dan kesimbangan energi. Pentingnya harmoni dengan ritme alam dan memanfaatkan momen khusus ketika energi Yang berada pada puncaknya.

 

Kesehatan tidak hanya melibatkan aspek fisik, tetapi juga spiritual.

 

Referensi

1.       Tradisi Peh Cun di Bangka Belitung, elibrary.unikom.ac.id, diakses tanggal 28 Juni 2025, Jam 20.30 WIB.

 

Note:

1.       HM        -  Hakka Meixian

2.       KP          -   Khek Pangkalpinang

3.       M          -   Mandarin

4.       MB        -   Melayu Bangka