Friday 5 January 2024

Thiam Pan Bangka

Thiam pan [客家甜粄] yang berarti kue manis merupakan salah satu kue khas menjelang Kongian di Bangka. Proses pembuatan tradisional dengan mengiling beras ketan putih menggunakan batu giling [Sak Mo]. Sesendok demi sesendok beras ketan masuk ke lubang penggilingan, dicampur sedikit air. Hasil penggilingan berupa air ketan dimasukkan ke karung terigu. Ditindih menggunakan bahan yang berat, hingga airnya keluar. Ketan tersebut dengan berat 1 kg di dicampur 1 kg gula pasir. Diaduk rata hingga campuran tersebut menjadi encer. Masukkan campuran ketan ke dalam wadah kaleng yang telah dilapisi dengan kantong plastik bening. Untuk lebih aman, dapat menggunakan daun pisang. Thiam pan dikukus menggunakan kuali besar yang telah diisi air dengan kayu sebagai bahan bakar. Tungku kayu berada di ruangan terbuka. Penutup kuali dengan tudung berbahan daun atau alumunium dengan pinggiran tudung ditutup kain basah agar panas tidak mudah keluar. 

Untuk memperoleh tepung ketan selain memakai batu giling dapat pula ke tempat penggilingan tepung. Terlebih dahulu, beras ketan putih dicuci bersih. Jemur kering di bawah sinar matahari dengan ditutup kain agar tidak debu. Setelah kering dapat dibawa ke penggilingan tepung. Saat pembuatan thiam pan, tepung ketan dicampur dengan air dengan perbandingan 1 kg tepung ketan putih dicampur 0.5 liter air. Setelah pencampuran rata, baru dicampur dengan 1 kg gula pasir. Biasanya membutuhkan waktu sekitar 1 -2 jam untuk mencampur hingga rata dan tekstur menjadi encer. Proses selanjutnya penyaringan air ketan supaya bersih dan penuangan ke wadah kaleng. 

Dengan penuh kesabaran, thiam pan dikukus selama 24 jam. Perlu menjaga ketersediaan air dan api bakar. Warna awal ketan yang putih, dimasak hingga berwarna coklat. Setelah selesai, thiam pan dijemur di bawah sinar matahari selama minimal 2 minggu hingga tekstur menjadi keras. Mengukus kue thiam pan perlu kehati-hatian. Jika gagal dipercaya akan menimbulkan kesialan bagi keluarga. Pada zaman dahulu, setiap keluarga membuat sendiri kue thiam pan. 

Thiam pan akan dikonsumsi tgl 20 bulan 1 penanggalan imlek sebagai hari Thian Chon Ngit [Hari Tambal Langit]. Diyakini perlu untuk menambal langit dengan mengkonsumsi kue thiam pan. Cenderung pada hari tersebut akan bercuaca cerah dan panas.

Cara mengkonsumsi thiam pan diiris tipis kemudian digoreng atau dikukus dengan ditaburi parutan kelapa. Dapat pula dikonsumsi langsung. Untuk orang usia lanjut, mengkonsumsi kue thiam pan dalam jumlah yang terbatas. Karena ketan dipercaya dapat mengakibatkan ngilu atau nyeri tubuh bagi sebagian orang. 

Di Bangka, untuk keluarga yang sedang berduka cita, tidak membuat atau membeli thiam pan. Sanak saudara dan teman yang akan memberikan kue thiam pan. Bahkan kue thiam pan ini diberikan juga kepada teman-teman muslim di Bangka. 

Kue thiam pan dengan proses hingga penjemuran, dapat disimpan dalam jangka panjang di suhu ruangan hingga 6 bulan. Sewaktu-waktu selain hari Thian Chon Ngit, kue thiam pan masih dapat dinikmati. Bagian yang telah keras atau berjamur, dapat diiris untuk dibuang. Maklum zaman dahulu, makanan ringan belum sebanyak sekarang. Sehingga cenderung untuk membuat kue dalam jumlah banyak, namun tahan simpan. Hingga dapat dikonsumsi di lain waktu. Selamat menikmati kue thiam pan dan merayakan Thian Chon Ngit. { Vau-G/www.bapang007.blogspot.com}

No comments:

Post a Comment