Wednesday 3 January 2024

Perayaan Ko Tung dan Kue Cak-cak Bangka

 

Kue Cak-cak

Ko Tung merupakan salah satu perayaan China Bangka. Dimana menandai waktu Ko Ngian telah tiba. Dan sebagai tanda masa-masa sulit telah lewat yang beralih melintasi masa bahagia yaitu Ko Ngian. Ada kepercayaan dalam bahasa Khek , ‘ Lan Tung, Mo Lan Ngian  -  [ Lan berarti hancur atau rusak yang dapat diasosiasikan ke jalan yang tanah becek akibat hujan, atau kondisi cuaca yang tidak baik].’ Secara umum,  jika Ko Tung hujan, maka Ko Ngian tidak hujan.”. Demikian pula sebaliknya.

Kue cak cak atau sakjan menjadi makanan saat Ko Tung. Berbahan tepung ketan putih. Ada juga yang menggunakan bahan ubi dan kentang. Kuahnya dengan jahe yang dicampur gula merah [gule kabung]. Cak cak sendiri memiliki pengertian sebagai kue bohongan [mainan] dalam bahasa Bangka ( Icak-icak). Terkadang menjadi bahan untuk humor di kalangan keluarga dan teman-teman.

Pada saat memasuki Ko Tung, siang hari berlangsung lebih singkat. Dan malam berlangsung lebih panjang. Hal ini didasarkan pada saat perhitungan awal dari panjang pendeknya bayangan matahari dari alat yang bernama ‘Gui’. Hari Ko Tung jatuh pada tanggal 21 atau 22 Desember penanggalan Masehi.

Memakan kue cakcak ada seninya. Untuk memakan pertama kali menyesuaikan dengan usia ditambah satu buah cak cak.  Usia berdasarkan penanggalan imlek. Setelah habis, mau menambahkan dapat sesuai dengan keinginan. Yang kerepotan tentu para orang lanjut usia. Penambahan 1 buah dari usia, dengan harapan usia bertambah panjang 1 tahun ke depan. Atau dapat pula dengan jumlah 12 butir ditambah 1 butir cak-cak sebagai berkah.

Keseruan muncul ketika seluruh anggota keluarga berkumpul membantu untuk membuat cak cak. Dimana bersama memulung cak cak hingga bundar. Ketika muncul cerita seru sambil gotong royong membuat cak cak. Memulung sambil duduk di lantai. Ketika yang usia tua akan bangkit, kadang muncul sakit di kaki atau pinggang. Yang berusia muda, belum mengerti dan suka menertawai. Padahal itu proses alamiah kehidupan. Suatu masa yang muda akan mengalami usia tua dan tentu sakit akan muncul.

Secara tradisi setelah selesai membuat kue cak cak, keluarga akan menyajikan sebagai salah satu persembahan sembahyang ke klenteng terdekat. Baru dinikmati di lingkungan keluarga. Kue cak cak tidak dibuat oleh keluarga yang sedang berduka. Tidak diperbolehkan untuk membeli. Namun boleh menerima kue cak cak dari para kerabat di luar keluarga inti dan para sahabat.

Secara tradisional, kue cak cak dikonsumsi bersama-sama dalam keluarga. Rasa kebersamaan dan kesatuan yang saling memiliki. Semoga tradisi ini dapat menjadi acuan pada zaman modern ini. Orang akan sibuk dengan gadgetnya sendiri. Duduk dalam satu meja, namun tidak saling berinteraksi. Padahal interaksi dan komunikasi penting dalam menjaga kerukunan dalam keluarga.

Ketika phubbing [sikap mengabaikan orang lain yang berinteraksi dengan kita. Karena perhatian sibuk teralihkan ke gadget masing-masing, Kuaranita,2020] . Kualitas interaksi yang berkurang, menurunkan komunikasi. Korban akan merasa tidak dihargai dan terisolir. Ini yang menjadi perpecahan dalam keluarga.

Mari dalam momen Ko Tung ini,  selain berbagi kue cak cak, kita menikmati kue cak cak dalam satu pembicaraan hangat. Hanya keluarga, kue cak cak, tanpa gadget. Membangun kembali interaksi dan komunikasi yang hangat dalam keluarga. Secara umum, jika jatuh pada tanggal 22 Desember, akan bersamaan dengan Hari Ibu. Selamat hari Ko Tung dan Hari Ibu. (Vau-G)

No comments:

Post a Comment