Monday 30 June 2014

Bangka Awal Pemerintahan Hindia Belanda (Bag.3)

Setelah Depati Bahrin meninggal, Batin Tikal tetap terus melanjutkan perjuangannya.Tetapi Belanda sudah mulai lelah dengan peperangan yang berkepanjangan sejak tahun 1819.Penangkapan Batin Tikal menjadi agenda Belanda. Panglima Awang dan Bujang Singkip telah bergabung dengan Batin Tikal untuk menggalang kekuatan.

Lewat Tumenggung Abang Muhammad Arifin di Mentok menulis surat kepada Batin Tikal untuk diundang datang ke Sungai Selan untuk merundingkan rencana pembangunan jalan.Panglima Awang dan Bujang Singkip sudah melarang Batin Tikal pergi ke Sungai Selan.Mereka merasa ada muslihat dibalik undangan tersebut.

Ternyata undangan tersebut adalah jebakan.Ketika perundingan sedang berlangsung, anak buah Mayor D.W. Becking menyerbu masuk ke ruangan dan menangkap Batin Tikal. Pada tahun 1851, Batin Tikal beserta keluarganya diasingkan ke Menado.








Sumber: Legenda dalam Sejarah Bangka-Sutedjo Sujitno

No comments:

Post a Comment