Monday 21 December 2015

Tang Yuan – Makanan Khas Festival Dong Zhi

Tang Yuan - www.seriouseats.com images
Tang Yuan (汤圆) adalah makanan yang terbuat dari tepung ketan yang dicampur dengan sedikit air, dibentuk seperti bola, direbus dan disajikan dengan kuah manis. Ada yang berukuran kecil dan besar, diberi isi maupun tanpa isi. Biasa dikonsumsi pada waktu perayaan Dong Zhi dan Festival Lampion. Bahkan dijadikan makanan penutup pada acara pernikahan tradisional Tiongkok. Beberapa acara kumpul-kumpul keluarga menyajikan Tang Yuan sebagai simbol persatuan (secara pelafalan memiliki kesamaan dengan tuányuán -团圆- reuni keluarga).

Berdasarkan catatan sejarah, ada beberapa nama yang digunakan  merujuk pada Tang Yuan. Pada Dinasti Ming, Tang Yuan dikenal dengan “Yuan Xiao -元宵“ . Sampai sekarang masih digunakan di daerah Tiongkok bagian utara. Memiliki arti “Malam Pertama”  merujuk pada bulan purnama pertama setelah Tahun Baru Imlek.

Di daerah Tiongkok bagian selatan, mereka menyebutnya Tang Yuan atau Tang Tuan. Hal ini berkaitan dengan aturan selama pemerintahan Yuan Shikai ( 1912 -1916) dimana nama Yuan Xiao yang pelafalannya identik dengan “ Menyingkirkan Yuan (袁消)untuk diganti menjadi Tang Yuan yang memiliki arti “bola bulat dalam sup”.

Penamaan Tang Yuan yang lebih populer di daerah Tiongkok bagian Selatan dimana memiliki isi yang lebih manis. Isinya  dapat berupa:
-          - Pasta coklat ( mentega yang dicampur dengan bubuk coklat dan diaduk sampai rata)
-          - Permen gula tebu.
-          - Manisan buah
-         -  Pasta biji wijen ( biji wijen hitam yang ditumbuk dan dicampur gula dan lemak)

Tang Yuan Isi Pasta Kacang Merah - www.rotinrice.com images

-          - Pasta kacang merah
-          - Kacang tumbuk ( selai kacang ) dicampur gula.

Tang Yuan dibuat dengan adonan tepung ketan yang dibentuk seperti bola, kemudian diisi.

Sedangkan penamaan Yuan Xiao di daerah Tiongkok bagian Utara, lebih menyukai rasa yang asin dengan isi berupa daging giling dan sayuran. Terdapat perbedaan cara membuat Yuan Xiao, dengan memadatkan isi hingga berbentuk bulat. Kemudian digulirkan diatas keranjang yang telah diisi tepung ketan. Sambil terus memerciki dengan air hingga berbentuk bola. Biasanya ukuran Tang Yuan daerah Tiongkok Selatan dibuat lebih besar dibandingkan dengan daerah Tiongkok Utara.

Baik keluarga di daratan Tiongkok maupun di luar negeri, Tang Yuan dinikmati bersama dengan keluarga. Bentuk Tang Yuan yang bundar, melambangkan kebersamaan dalam keluarga.


Komposisi dan penyajian

Meskipun Tang Yuan pada awalnya dikonsumsi hanya pada saat festival Dong Zhi, sekarang telah menjadi jajanan yang dapat dengan mudah dikonsumsi sepanjang tahun. Secara tradisional Tang Yuan berwarna putih, Pada saat ini, untuk menarik konsumen, penjual memberi warna dan rasa berbeda. Misalnya ada rasa coklat, kentang lumat, dan pasta labu kuning.


Penyajian

Menurut tradisi, Tang Yuan dibuat pada malam sebelum festival.  Dan ketika  akan direbus, nampan  yang berisi Tang Yuan diputar searah jarum jam sambil berkata seperti pantun pengharapan sebagai berikut :

, (yuán yǎ yuán , yī jiā nián nián dōu tuán nián), yang artinya setiap tahun keluarga selalu berkumpul, sehingga hubungan keluarga menjadi selalu harmonis. 

Tang Yuan direbus dalam air, kemudian disajikan dengan kuah. Tang Yuan yang telah diisi manis disajikan dengan kuah jahe. Untuk yang tanpa isi disajikan dengan kuah manis. Beberapa jenis kuah yang umum yaitu:
-          - Sup kacang merah
-          - Sup biji wijen hitam
-          - Air gula
-          - Jiuniang ( fermentasi ketan )- ( 醪糟 atau 酒釀)


Tang Yuan di Berbagai Negara

Vietnam
Vietnam Selatan, memiliki makanan yang sejenis dengan nama chè xôi nước disajikan dengan cairan manis yang disertai parutan jahe. Sedangkan di Vietnam Utara, ada  bánh trôi nước dan bánh chay. Untuk bánh chay disajikan dengan santan.

Filipina
Di Filipina, kita dapat menemui Ginataang bilo-bilò yang disajikan dengan santan. Terkadang disajikan pula dengan sabà, tepung tapioka dan kentang manis.

Indonesia
Di Indonesia, Tang Yuan dikenal dengan nama Onde-onde. Dimana telah bercampur dengan kebudayaan dan selera masing-masing daerah. Cara pembuatan memiliki kemiripan dengan penduduk Tiongkok bagian Selatan. Secara umum diisi dengan kacang manis tumbuk dan disajikan dengan air jahe.
Wedang Ronde - baltyra.com images

Di Jawa, dikenal dengan nama Wedang Ronde. Minuman tradisional dari Jawa. Dalam bahasa Jawa, “Wedang” berarti minuman. Sedangkan “Ronde” adalah adonan tepung beras  ketan. Dibentuk menjadi bulat dan diisi dengan kacang tumbuk. Adonan ronde dimasak dalam air mendidih sampai mengapung. Dalam penyajian, ronde dicampur air jahe ditambah pelengkap berupa kolang-kaling, irisan roti, sagu mutiara dan kacang tanah goreng tanpa kulit. Minuman ini cocok dikonsumsi pada saat di musim penghujan. Dapat menghangatkan badan dan meningkatkan stamina.

Di Kepulauan Bangka Belitung, Tang Yuan dikenal dengan nama  “Sak Jan”. Terbuat dari tepung ketan atau ubi yang disajikan dengan kuah dari air jahe dan gula aren.

Pada zaman dulu, menjelang festival Dong Zhi, ibu-ibu rumah tangga sibuk mempersiapkan sendiri Onde-onde. Suara lesung terdengar untuk menumbuk ketan hingga menjadi tepung. Onde-onde dibuat dalam berbagai macam warna seperti merah, hijau, kuning dan sebagainya.

Ada suatu tabu yang berkaitan dengan pembuatan Onde yaitu orang yang sedang ber-kabung ( ada salah satu sanak keluarga yang meninggal) tidak diperbolehkan membuat kue Onde. Karena jika dilanggar, dipercaya bahwa orang yang meninggal dan yang masih hidup, akan saling lengket matanya. Layaknya  Onde yang saling menempel satu sama lain. Keluarga yang sedang berkabung akan mendapat Onde pemberian dari keluarga lain.

Ada pula, Onde dipergunakan sebagai alat peramalan. Jika dalam keluarga yang membuat, ada wanita yang sedang hamil, sebutir Onde dilemparkan ke dalam perapian. Bila Onde tersebut menjadi melar, maka yang akan lahir adalah anak laki-laki. Namun jika Onde tersebut pecah, maka yang  lahir adalah anak perempuan.

Ada kepercayaan unik tentang jumlah Onde yang dikonsumsi. Jika kita berusia 20 tahun, maka kita mengkonsumsi 20+1 butir Onde. Jadi ditambahkan 1 butir dari usia yang mengkonsumsi.  Ditambah 1 berarti umur kita-pun diharapkan bertambah panjang 1 tahun.

 Hari Dong Zhi juga dipandang sebagai suatu permulaan tahun baru. Pandangan ini membantu orang tua yang akan menikahkan dua orang anaknya dalam tahun yang sama . Menurut kepercayaan orang Tionghoa menikahkan dua orang anak dalam satu tahun adalah hal yang kurang baik. Sehingga festival Dong Zhi menjadi batas waktu pemisah antara tahun yang lama dengan tahun yang baru...(Vau-G/www.bapang007.blogspot.com) - (Last updated tanggal 21 Desember 2015)

Referensi:
1.       ^ Tangyuan (food), https://en.wikipedia.org/wiki/Tangyuan_%28food%29, wikipedia.org, Diakses tanggal 12 Desember 2015, Jam 21.00 WIB.
2.       ^ Ronde (Makanan), https://id.wikipedia.org/wiki/Ronde_%28makanan%29, wikipedia.org, Diakses tanggal 12 Desember 2015, Jam 21.30 WIB.
3.       ^ Nio Joe Lan, Peradaban Tionghoa Selajang Pandang, Penerbit Keng Po, Jakarta, 1961.
4.       ^ Wedang Ronde, Minuman Tradisional untuk Persembahan Para Dewa, http://metrojateng.com/2014/09/10/wedang-ronde-minuman-tradisional-untuk-persembahan-para-dewa/, Metro Jateng.com, Diakses tanggal 12 Desember 2015, Jam 22.15 WIB.
5.       ^ Sejarah di Balik Wedang Ronde,  http://ratuoleholeh.com/2015/08/31/sejarah-di-balik-wedang-ronde/, Ratu Oleh-Oleh, Diakses tanggal 12 Desember 2015, Jam 22.30 WIB.
6.        ^ Tang Yuan – A Meaningful Winter Tradition of Dong Zhi (a.k.a Winter Solstice), http://www.gourmetgarden.com.my/2008/12/20/tangyuan-a-meaningful-winter-tradition-of-dong-zhi/  , Gourmet Garden, Diakses  tanggal 12 Desember 2015, Jam 22.45 WIB. 
7.        ^ Sejarah di Balik Wedang Ronde yang Harus Kamu Tahu, http://bobobibi.com/sejarah-di-balik-wedang-ronde-yang-harus-kamu-tahu/, Bobo Bibi, Diakses tanggal 12 Desember 2015, Jam 22.00 WIB. 
8.         ^ Perayaan Tang Cue atau Dongzhi Festival (冬至), http://kebajikandalamkehidupan.blogspot.co.id/2014/12/perayaan-tang-cue-atau-dongzhi-festival.html,  Kebajikan (De), Diakses tanggal 21 Desember 2015, Jam 09.40 WIB.                                                                                                                                           


1 comment: